Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Ternyata Benar Amalia sempat Lawan Pembunuh? Ahli Forensik Bicara Bukti Emas, Keluarga Korban Lelah

Di sisi lain, keluarga korban pembunuhan di Subang sudah lelah setelah penyelidikan kasus berjalan lebih dari dua bulan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
IST via TribunTimur - TribunJabar/Dwiki Maulana
Ahli forensik bicara bukti emas di tubuh Amalia, korban pembunuhan Subang. 

TRIBUNJATIM.COM - Masih belum juga terungkap pembunuh Tuti dan Amalia, korban dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Ahli forensik baru-baru ini mengungkap bukti emas soal pembunuh Tuti dan Amalia.

Di sisi lain, keluarga korban pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah lelah setelah penyelidikan kasus berjalan lebih dari dua bulan.

Baca juga: Amalia Bilang Ingin Balas Budi Sebelum Jadi Korban Pembunuhan Subang, Yosef: Gimana Lagi Sekarang

Kepolisian diketahui sudah melakukan autopsi kedua terhadap jasad Tuti dan Amalia.

Autopsi dilakukan oleh ahli forensik Polri Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.

Terbaru, dr Kombes Pol Sumy Hastri Purwanti mengaku sudah mendapatkan petunjuk emas.

Menurutnya, dari jasad korban ditemukan petunjuk yang dicocokkan dengan bukti lainnya.

"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata Hastry, dilansir TribunJatim.com dari Youtube Tribunnews via TribunBogor.

Baca juga: Jejak pada Kuku Amalia Jadi Petunjuk Emas, Hasil dari Autopsi Kedua, Ahli Forensik Beri Penjelasan

Hastry mengatakan autopsi pertama sudah dilakukan secara baik.

Namun, autopsi kedua bersifat untuk memastikan. Hasilnya akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.

Hasil autopsi pertama tidak dilakukan dr Hastry sebab ia sedang bertugas di Jawa Tengah namun ia sudah menyimpan hasilnya.

"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik. Saya hanya melengkapi saja dan memastikan kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.

Istri Yoris kaget dengar ucapan Amalia, korban pembunuhan di Subang lewat mimpi.
Istri Yoris kaget dengar ucapan Amalia, korban pembunuhan di Subang lewat mimpi. (Instagram via TribunMedan)

Hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, kata dr Hastry, lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.

"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.

Salah satu petunjuk yang ditemukan dari autopsi kedua adalah jejak pada kuku korban.

Bukti pada kuku Amalia ini menunjukkan dugaan kalau korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku pembunuhan sebelum dihabisi.

"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya. Kalau ada perlawanan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.

"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.

Baca juga: Amalia ingin Balas ini ke Ayah sebelum Tewas Dibunuh, Yosef Baru Ungkap Permintaan Terakhir: Selesai

Epitel adalah jaringan dengan luas permukaan yang cukup besar dengan sel-sel yang sangat rapat.

Jaringan ini berfungsi untuk melapisi atau menutupi permukaan tubuh dan menyusun bagian terluar organ.

Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.

Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.

"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA. Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," kata dr Hastry.

Keluarga Korban Lelah

Sementara itu, keluarga korban pembunuhan di Subang kini memutuskan untuk menggunakan jasa kuasa hukum.

Tim pengacara akan dikerahkan untuk mendampingi Yoris, anak laki-laki Tuti sekaligus kakak Amalia, serta Muhammad Ramdanu alias Danu.

Keduanya diketahui menjadi saksi kunci dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, sehingga sering kali dipanggil ke kepolisian untuk jalani penyelidikan.

Indra Zainal Alim selaku paman Yoris serta Danu, menyebutkan pihak keluarga sudah lelah karena selama ini mengurus sendiri segala keperluan terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

Hal itu diungkapkan oleh Indra Zainal dalam wawancara yang diunggah dalam kanal YouTube KompasTV pada Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Amalia Panggil 1 Nama di Mimpi Yosef, Ayah Korban Pembunuhan Subang Bicara Sosok Pelaku: Demi Allah

Indra Zainal mengatakan sudah melakukan musyawarah dengan keluarga dan memutuskan untuk memiliki kuasa hukum.

Terdapat dua tim pengacara yang masing-masing di antaranya diperuntukkan bagi Yoris dan Danu.

“Rencananya kita pihak keluarga sudah bermusyawarah akan menghadirkan pengacara untuk Yoris dan Danu,” kata Indra Zainal, dilansir TribunJatim.com dari TribunWow.

“Dan ini akan dibagi dua tim, tim satu untuk pengacara Danu, tim dua untuk pengacara Yoris,” tambahnya.

Baca juga: Yosef Menelepon Sambil Marah-marah Sebelum Lapor Polisi, Saksi Kasus Subang Kuak Fakta Baru ke Dede

Ketika diajukan pertanyaan terkait alasan di balik keputusan keluarga Tuti tersebut, Indra Zainal mengatakan terdapat dua hal yang mendasarinya.

“Pertama alasannya agar lebih membantu ya, mempercepat pihak kepolisian untuk pengungkapan kasus ini,” kata Indra Zainal.

Selain itu, Indra Zainal mengaku, nantinya pihak kuasa hukum yang lebih bekerja maksimal dalam proses penyelidikan kepolisian.

“Yang kedua juga keluarga ini sudah capek, sudah lelah, artinya ketika hadirnya pengacara kita semua akan serahkan ke pihak kuasa hukum.”

“Saya yakin pihak kepolisian sudah bekerja secara maksimal dan saya tahu sendiri, dari awal saya mendampingi mereka. Mungkin ini Allah belum mengizinkan, kita tinggal tunggu waktu aja, saya yakin pihak kepolisian bisa mengungkap ini semua,” tuturnya.

Selain itu, pihak keluarga juga akan tetap menyerahkan segala proses penyelidikan kepada pihak berwenang.

“Ya betul (percayakan ke kepolisin) karena mereka sebagai penyidik dan kami pihak keluarga pun, semua sudah menyerahkan kepada pihak kepolisian.”

 Berita lain terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved