Berita Kota Madiun
TPA Winongo Kota Madiun Over Kapasitas, Wali Kota Maidi Manfaatkan Residu Sampah Jadi Material Uruk
TPA Winongo Kota Madiun over kapasitas, Wali Kota Maidi memanfaatkan residu sampah sebagai material uruk. Bisa menghemat anggaran.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun telah penuh.
Dengan produksi sampah Kota Madiun lebih dari 100 ton setiap harinya, TPA yang memiliki luas, 6,4 hektare tersebut sudah over kapasitas.
Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan, pengelolaan sampah di Kota Madiun menjadi salah satu perhatian Pemkot Madiun.
"Jangan sampai sampah jadi masalah. Tapi bagaimana sampah yang dibawa ke sini (TPA) menjadi berkah," kata Maidi, Kamis (21/10/2021).
Salah satu caranya adalah mengelola sampah TPA Winongo menjadi gas metana.
Gas metana ini bisa dijadikan bahan bakar untuk keperluan masak sehari-hari, yang telah digunakan oleh warga di sekitar TPA.
Selain itu, Maidi juga menggunakan residu pengelolaan sampah untuk dijadikan material uruk.
"Fasum (fasilitas umum) yang untuk hutan kota saya kasih (residu pengelolaan) sampah yang tidak aktif lagi, jadi bisa langsung ditanami," lanjutnya
Dengan begitu, selain mengurangi residu pengelolaan sampah di TPA Winongo, cara tersebut juga bisa menghemat anggaran untuk membeli tanah uruk.
"Jadi tidak usah beli uruk lagi. Itu malah subur, malah bagus untuk tanaman," terang orang nomor satu di Kota Madiun ini.
Baca juga: Dampak PTM Tak Kunjung Berjalan, Penerimaan Siswa TK di Kota Madiun Turun Separuh
Lebih lanjut, Maidi juga akan menambah luasan lahan TPA serta menghadirkan investor untuk mengelola sampah di TPA Winongo menjadi lebih bernilai guna.
Misalanya pengelolaan sampah menjadi briket, ataupun peningkatan produksi gas metana dari sampah.
"Kalau untuk investor, kita hanya menyiapkan lahan saja. Sedangkan bahannya (sampah) silakan (diambil)," terang mantan Sekda Kota Madiun ini.
Yang tak kalah penting, Maidi juga menambah sarana prasarana seperti armada dump truk serta ekskavator untuk memaksimalkan pengelolaan sampah.
Serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan melakukan pembinaan-pembinaan.
Perhatian di bidang lingkungan ini menjadi fokus Maidi untuk mencegah bencana, satu di antaranya banjir.
Selain itu, langkah tersebut dilakukan untuk mempertahankan penghargaan Nirwasita Tantra yang diperoleh Pemkot Madiun dari Kementerian Lingkungan Hidup.