Berita Blitar
Pasutri di Kota Blitar Raih Sukses Berkat Olah Ampas Tahu Jadi Kue, Berawal dari Tantangan Teman
Pasangan suami istri asal Kota Blitar, Nur Huda (39) dan Teti Rahmawati (35) membuat kreasi kue olahan berbahan ampas tahu.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
Kue produksi Teti memang berbeda dengan yang lain. Dia tiap produk kuenya, dia menggunakan bahan tahu.
Seperti produk kue kering. Dia memanfaatkan ampas tahu untuk membuat kue kering.
"Di tempat lain, kue kering bisanya menggunakan bahan kelapa. Kalau di tempat saya pakai ampas tahu. Kue keringnya lebih lembut," katanya.
Ampas tahu ini merupakan limbah dari proses pengolahan tahu.
Biasanya, ampas tahu digunakan untuk pakan ternak dan untuk bahan tempe menjes/gembus.
"Ampas tahu di pabrik suami paling banyak dibeli orang untuk pakan ternak. Kadang produksi ampas tahu melimpah sampai dibuang," ujarnya.
Sekarang, dia bisa memanfaatkan ampas tahu untuk bahan membuat kue kering.
Ampas tahu yang sudah dikeringkan dicampur dengan adonan tepung, telur, dan gula untuk bahan membuat kue kering.
"Untuk pengembang adonan, kami menggunakan jeruk nipis. Tidak menggunakan obat pabrikan," katanya.
Dia juga membuat kue chiffon menggunakan bahan tahu.
Caranya, tahu dihaluskan terlebih dulu, setelah itu dicampur dengan adonan tepung, gula, dan telur.
Setelah diaduk rata, adonan dimasukkan ke cetakan lalu dimasukan ke mesin oven.
"Untuk pemasaran secara online memanfaatkan media sosial. Pernah dapat pesanan dari Kalimantan, Maluku, Yogyakarta, dan Jakarta," ujarnya.
Harga kue berbahan ampas tahu dan tahu milik Teti dijual mulai harga Rp 11.000 sampai Rp 70.000.
Selama pandemi Covid-19, penjualan kue milik Teti tetap stabil bahkan cenderung meningkat.
"Selama pandemi, pesanan malah meningkat. Mungkin banyak orang butuh camilan karena harus di rumah saja," katanya. (sha)