Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Kesibukan Panti Jompo di Wajak Rawat Lansia Terlantar, Sebulan Habis Rp 60 Juta dan Ribuan Popok

Petak-petak kamar yang berukuran tak begitu besar jadi saksi mati para lansia menapaki usia senjanya di Griya Lansia Husnul Khatimah, Kecamatan Wajak

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Erwin Wicaksono
Petak-petak kamar yang berukuran tak begitu besar jadi saksi mati para lansia menapaki usia senjanya di Griya Lansia Husnul Khatimah, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Petak-petak kamar yang berukuran tak begitu besar jadi saksi mati para lansia menapaki usia senjanya di Griya Lansia Husnul Khatimah, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

58 orang lansia dari berbagai daerah di Jawa Timur sedang dirawat di Griya Lansia karena tak mendapat tempat di keluarganya lagi.

Dengan perhatian, para relawan merawat para orang tua seperti orang tuanya sendiri. Beberapa dari para orang tua tersebut menderita stroke sehingga membutuhkan perawatan lebih ekstra.

Penanggung jawab harian Griya Lansia Husnul Khatimah, Nur Hadi Rahman menjelaskan, biaya operasional untuk merawat para lansia setiap bulan bisa mencapai Rp 60 juta.

Biaya tersebut digunakan untuk kebutuhan makan, minum, kebersihan, honor perawat dan kebutuhan lain dari para lansia.

Baca juga: Tak Indahkan Lampu Traffict Light, Pengendara Motor di Nganjuk Tabrak Dump Truck di Perempatan Jalan

Biaya tersebut didapatkan dari donasi para dermawan.

"Sebulan bisa mencapai Rp 50 juta sampai Rp 50 juta. Mudah-mudahan, dan selama ini terpenuhi. Seperti halnya popok itu sehari bisa menghabiskan hampir 45 sampai 50 popok. Kebutuhan segala macam operasional kami dapat dari donasi," ujar Hadi ketika ditemui di Griya Lansia, Senin (1/11/2021).

Hadi bercerita jika para lansia yang tingga di Griya Lansia sebagian besar merupakan orang tua yang terlantar dan tidak memiliki tempat tinggal. Sementara beberapa dari mereka secara sengaja diserahkan oleh pihak keluarga yang tak mampu merawat orang tuanya. Alasannya bermacam-macam, salah satunya karena kesibukan.

Kendati fisik mulai menua dan jauh dari keluarga, para lansia tampak semringah tinggal di Griya Lansia. Mereka setiap pagi bercengkrama dengan penghuni lain sembari berjemur di bawah sinar mata hari. Tak lama kemudian, mereka bersantap makan pagi didampingi oleh perawat. Setelah itu, waktu-waktu para lansia dihabiskan untuk tidur dan beribadah.

"Fasilitas kesehatan kami berikan. Kami terapi seminggu sekali bagi penderita stroke. Kami berikan terapi pijat. Ada relawan yang khusus memijat satu Minggu sekali tiap hari Sabtu. 8 orang stroke. Sedangkan yang lain ya penyakit-penyakit faktor usia," ujarnya.

Hadi tak menampik urusan merawat lansia yang menderita stroke butuh kesabaran tinggi.

"Perawatannya totalitas ya penderita stroke. Mandi, makan disuapi, ganti popok juga harus dilayani langsung," beber pria ramah ini.

Griya Lansia Husnul Khatimah praktis hanya bertumpu pada donasi untuk merawat nafas para lansia. Seluruh perawatan lansia tidak dipatok tarif alias gratis.

"100 persen gratis," ungkapnya.

Hadi kerap kali menyaksikan para lansia sedang menghadapi penghujung usia sebelum akhirnya wafat.

Griya Lansia akan menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga, jika lansia tersebut masih dinaungi oleh keluarganya.

"Kalau ada yang meninggal dan masih ada keluarganya atau sanak keluarga kami kembalikan ke keluarganya. Karena SOP nya seperti itu," tutup Hadi. (ew)

Kumpulan berita Malang terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved