Berita Gresik
Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Makna Serta Sejarah Tradisi Gulat Okol dari Gresik
Gulat Okol tradisi asal Desa Setro, Kecamatan Menganti menambah daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) asal Gresik yang ditetapkan tim ahli dari Direk
Penulis: Willy Abraham | Editor: Ndaru Wijayanto
Saat ada acara sedekah bumi saja, gulat okol itu satu rangkaian dengan sedekah bumi. Tradisi yang memang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Setro.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gresik, Sutaji Rudi mengatakan pada tahun ini hanya mengajukan satu tradisi saja.
"Hanya gulat okol saja. Sebab semua kan ada prosesnya, tidak serta-merta langsung bisa," kata dia, Senin (1/11/2021).
Tidak menutup kemungkinan pada tahum berikutnya bakal kembali mencoba untuk mengajukan kembali budaya asli Gresik agar diakui menjadi WBTB. Karena menurutnya, Gresik memiliki banyak karya budaya.
"Nanti pada tahun depan ada lagi yang diajukan," tambahnya.
Camat Menganti, Sujarto mengatakan tidak hanya Desa Setro saja yang melestarikan gulat okol ini.
"Selain di Desa Setro, tradisi okom juga rutin di desa Pengalangan," kata dia.
Tradisi okol ini biasanya dilaksanakan setelah musim panen, dalam rentang antara Bulan Agustus, September maupun Oktober. Tetapi lebih sering diadakan pada Bulan Oktober.
Jadi setelah tumpeng diarak keliling kampung, baru kemudian ada gulat okol dipentas yang telah disediakan. Bahkan, pesertanya itu kadang ada juga yang dari luar desa.
"Digelar satu paket dengan tradisi sedekah bumi," kata dia.
Ada sebanyak 16 karya budaya asal Jawa Timur yang ditetapkan menjadi WBTB pada tahun ini, termasuk gulat okol asal Gresik dan ritual adat Mendak Sangring yang ada di Lamongan.