Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tampil Elegan dalam Balutan Busana Karya Titien Soedarsa yang Padukan Denim dan Wastra Nusantara

Tampil elegan dalam balutan busana 'Etnic On The Denim' karya Titien Soedarsa, padukan bahan denim dan kain wastra Nusantara.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Habibur Rohman
Model memperagakan busana "Etnic On The Denim Style" di sela show di Grand City Surabaya, Sabtu (27/11/2021). Busana karya desainer Titien Soedarsa ini memadukan kain denim dengan wastra Nusantara batik Jawa Timur dan lurik untuk menciptakan busana yang fashionable dan trendy untuk segmentasi ibu-ibu muda dan bisa juga untuk anak muda. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Denim menjadi salah satu fashion item yang tak lekang oleh zaman. Dari dulu hingga sekarang, outfit berbahan denim masih menjadi favorit sebagian kalangan. 

Selain nyaman dipakai, busana berbahan denim relatif lebih mudah dipadupadankan dengan outfit lain.

Berangkat dari kecintaan masyarakat terhadap produk berbahan denim, desainer Titien Soedarsa berinovasi menciptakan fashion item terbarunya. 

Desainer 56 tahun ini mengombinasikan bahan denim dengan kain wastra Nusantara.

Titien Soedarsa menghadirkan satu koleksi baru yang diberi nama 'Ethnic on the Denim Style'. Perpaduan busana denim dengan kain wastra Nusantara ini menciptakan suatu look baru dalam fashion item 

"Saya kenalkan koleksi busana ready to wear berbahan denim dengan kombinasi wastra Nusantara batik, tenun dan lurik. Tujuannya ingin menciptakan satu keunikan dalam berbusana yang fashionable dan trendy," kata Titien Soedarsa saat ditemui di sela fashion show Inapro Expo 2021, Sabtu (27/11/2021). 

Titien Soedarsa mengatakan, ia ingin menonjolkan sebuah tampilan urban milenial bergaya denim dan etnik Indonesia. Kain tenun tradisional yang kaya akan motifnya serta kain denim yang simple didesain menjadi gaya fashion masa kini yang modern dan berbudaya. 

Dalam show yang digelar di Grand City Convex Surabaya tersebut, Titien Soedarsa membawakan 9 outfit yang terdiri dari outer, jaket dan overall. Koleksi busananya kali ini memang didominasi dengan outer. 

"Saya pribadi lebih menyukai outer ya. Karena menurut saya outer itu simpel dan mudah dipadukan dengan apa saja. Dipakai untuk acara apapun juga cocok. Maka dari itu, koleksi saya sebagian besar adalah outer. Termasuk koleksi kali ini," ungkapnya. 

Titien Soedarsa mengaku, koleksi busananya kali ini terinspirasi dari style ala Korea. Di mana aksesori tambahan seperti topi dan detail busana santai menjadi ciri khasnya.

Mulanya, Titien hanya membuat busana untuk dirinya sendiri. Ia merancang outer berbahan denim kombinasi wastra untuk dipakainya sehari-hari. Ternyata, banyak yang menyukai dan memesan outer yang ia pakai. Bahkan sebelum launching, Titien sudah mendapat banyak pesanan. 

"Dari yang awalnya hanya coba-coba buat dipakai sendiri, akhirnya jadi buat untuk pesanan. Sekarang saya buat koleksinya sekalian menyambut pembukaan outlet offline bulan depan," jelasnya. 

"Saya juga tambahkan fashion item seperti topi di setiap koleksi denim ini. Terinspirasi busana-busana ala Korea. Meski saya bukan tergolong milenial tapi selera fashion harus tetap muda dong," tambahnya. 

Baca juga: Surabaya Fashion Week 2021 Hari Kedua Diwarnai Busana Berbahan Wastra, Ada Batik, Tenun hingga Lurik

Terkait bahan-bahan yang dipakai, Titien memilih kain denim dan kain lurik yang dipadukan dengan katun Jepang. Sedangkan motif-motif batik yang ia usung merupakan batik dari Jawa Timur seperti Trenggalek dan Sumenep. Sementara tenunnya ia memakai tenun Lamongan. 

"Saya pilih motif-motif batik yang memiliki warna-warna alam, sehingga sangat cocok dipadukan dengan denim. Kalau batik dengan corak yang terlalu mencolok akan kurang cocok jika dikombinasikan 3 bahan," paparnya. 

Sasar Segmen Ibu-ibu 

Menariknya, koleksi busana denim etnik kali ini menyasar para ibu-ibu muda hingga ibu paruh baya. Meski tak menutup kemungkinan, anak muda juga bisa memakainya karena desain yang simpel dan elegan.

"Busana ini sebenarnya ditujukan pada ibu-ibu muda hingga usia 50 tahunan. Saya ingin membuat busana yang kalau dipakai ibu-ibu meski usianya sudah tidak muda lagi, dia bisa tetap terlihat muda dan trendy. Tetap cocok dan tidak kelihatan salah kostum," ungkapnya. 

Meski target marketnya adalah kalangan ibu-ibu muda dan paruh baya, koleksi 'Etnic On The Denim' ini tetap cocok dikenakan para anak muda. Beberapa koleksinya seperti overall dan outer dengan warna-warna earth tone cocok dipakai semua usia. 

"Desainnya bukan dikhususkan untuk ibu-ibu, tapi bagaimana kalau dipakai ibu-ibu bisa terlihat muda. Jadi pada dasarnya anak muda juga tetap cocok pakai koleksi ini," kata Titien. 

Ditanyai soal perkembangan industri fashion belakangan ini, Titien mengaku ada peluang besar. Pandemi tak membuat industri fashion mati kutu, justru menghadirkan item baru dalam dunia fashion. 

"Menyambut new normal era industri fashion akan lebih maju lagi. Bangkit. Banyak item fashion yang perlu di-upgrade seperti masker. Sekarang masker menjadi salah satu item yang tak boleh lupa. Setiap koleksi saya juga saya buatkan masker. Karena masker juga sudah masuk dalam fashion item," urainya. 

Titien berharap melalui desainnya kali ini bisa terus melestarikan wastra Nusantara dari waktu ke waktu. Koleksi etnik yang menjadi ciri khasnya ditampilkan dengan kombinasi bahan lain yang mampu menghasilkan look modern. 

"Semoga koleksi ini bisa diterima semua segmen dan mampu memberi manfaat bagi banyak orang. Sebagai seorang desainer sudah selayaknya kita terus berinovasi dan berkreasi menciptakan fashion item dengan desain terbaru," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved