'Guru Pesantren Biadab' Herry Wirawan Tega Merudapaksa 12 Santriwatinya, Modus Diimingi Janji-janji
Dalam kasus ini, dari 12 santriwati yang dicabuli Herry Wirawan, telah lahir 8 anak yang lahir tanpa dinikahi.
TRIBUNJATIM.COM - Kasus guru pesantren rudapaksa 12 santriwatinya di Kota Bandung kini tengah menjadi sorotan publik.
Seorang guru pesantren tega merudapaksa 12 santriwatinya yang masih di bawah umur.
" Guru pesantren biadab ", begitu kalimat yang dilontarkan oleh Ridwan Kamil untuk kelakuan bejat pelaku.
Pelaku bernama Herry Wirawan.
Dikutip dari Tribun Jabar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar kasus pedofil di lembaga pendidikan atau di pesantren tidak terjadi lagi.
Baca juga: Ditinggal Istri Kerja di Ladang, Ayah di Ponorogo Tega Mencabuli Kedua Putri Kandungnya: Saya Sayang
Dia prihatin kasus 12 santriwati jadi korban pedofil Herry Wirawan (36) warga Coblong Kota Bandung.
Menurut Ridwan Kamil, setiap lembaga pendidikan dan pesantren harus saling mengingatkan jika ada pelaku cabul di wilayahnya.
"Meminta forum institusi pendidikan/forum pesantren untuk saling mengingatkan jika ada praktik-praktik pendidikan yang di luar kewajaran," kata Ridwan Kamil di unggahannya di Twitter, dikutip pada Kamis (9/12/2021).
Tidak hanya itu, dia juga meminta aparat setempat juga turut memonitor setiap kegiatan publik di setiap wilayah kewenangannya.
"Pelaku sudah ditangkap polisi dan sedang diadili di pengadilan. Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," ucap dia.
Dalam kasus ini, dari 12 santriwati yang dicabuli Herry Wirawan, telah lahir 8 anak yang lahir tanpa dinikahi.
"Anak-anak santriwati yang menjadi korban, sudah dan sedang diurus oleh tim DP3AKB Provinsi Jawa Barat untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya," ucap dia.
Baca juga: Update Kasus Dugaan Pencabulan Dosen Universitas Jember, RH Dituntut 8 Tahun Penjara
Modus Guru Agama Bejat Rudapaksa 12 Santriwati

Terungkap modus guru agama bejat yang tega merudapaksa 12 santriwati. Bahkan empat dari 12 korban itu melahirkan delapan anak.
Di antaranya ada yang melahirkan dua kali.