Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunung Semeru Erupsi

Lima Ibu Hamil Penyintas Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Melahirkan Saat Mengungsi

Lima ibu hamil penyintas erupsi Gunung Semeru melahirkan saat mengungsi, tiga di antaranya dilarikan ke puskesmas.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, saat melihat kondisi bayi dari ibu penyintas erupsi Gunung Semeru, Minggu (19/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Sebanyak lima ibu hamil (bumil) penyintas erupsi Gunung Semeru melahirkan anak, dalam waktu hampir bersamaan.

Mereka mengalami kontraksi di posko pengungsian.

Kisah lima ibu melahirkan ketika mengungsi ini diungkapkan oleh Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Lumajang, Farianingsih.

Pihaknya menangani persalinan lima ibu hamil, selang beberapa hari setelah membuka posko rumah tunggu ibu melahirkan, di Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur.

Dari lima ibu hamil yang ditangani, dua di antaranya terpaksa melahirkan di posko, sedangkan tiga lainnya masih sempat dilarikan ke puskesmas.

"Ada tiga yang operasi caesar, mungkin karena stres, ketakutan atau bahkan trauma akibat erupsi Gunung Semeru," ungkap Farianingsih, saat ditemui di Rumah Tunggu Ibu Melahirkan, Desa Pasirian, Minggu (19/12/2021).

Ia menyebut, masih ada 14 calon ibu yang diperkirakan akan melahirkan pada waktu dekat.

Karena itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar, kini menjadikan SDN 01 Pasirian Lumajang untuk tempat posko penanganan ibu-ibu pasca menjalani proses persalinan.

Baca juga: Dramatis, Ibu di Sumenep Melahirkan di Atas Kapal, Mengeluh Sakit Perut Setelah Lima Jam Perjalanan

"Di sana tempatnya lebih luas dan lebih nyaman," ujar Indah Amperawati Masdar.

Sementara itu, karena peristiwa erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu, masih menyisakan trauma bagi masyarakat, Indah Amperawati Masdar pun meminta para bidan juga ikut membantu menghilangkan trauma serta memantau kondisi ibu dan bayi.

"Tetap pada pantauan medis, para bidan menjaga supaya sang ibu traumanya hilang, biar ASI-nya lancar," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved