Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunung Semeru Erupsi

Banjir Lahar Gunung Semeru Kembali Menerjang, Jembatan Gondoruso di Pasirian Lumajang Terputus

Setelah hujan mengguyur, banjir lahar Gunung Semeru kembali menerjang, Jembatan Gondoruso di Pasirian Lumajang terputus.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Banjir lahar memadati sungai yang berhulu dari Gunung Semeru Lumajang, 2022. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Berjuta-juta kubik material lava Gunung Semeru memadati Sungai Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.

Kondisi ini memicu bahaya sekunder berupa banjir lahar, jika kawasan lereng diguyur hujan. Seperti yang terjadi pada Minggu (2/1/2022).

Debit banjir lahar kali ini mengakibatkan jembatan di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Lumajang, terputus. Padahal jembatan itu menjadi akses penghubung Desa Gondoruso dan Pasirian.

Tidak hanya itu, derasnya hujan yang mengguyur lereng ini juga mengakibatkan permukiman di Dusun Kamar Kajang, Kecamatan Candipuro, kembali tergenang banjir. Material pasir dan batu kembali memadati permukiman di sana.

Terkait adanya ancaman bencana susulan ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Indra Wibawa Laksana mengimbau, masyarakat untuk sementara waktu tidak beraktivitas di sekitar sungai yang berhulu dari Gunung Semeru.

"Kami berharap masyarakat yang berada di aliran lahar Gunung Semeru selalu waspada dan berhati-hati, jangan berada di sana. Apabila dari atas gunung sudah terlihat mendung gelap, segera mencari tempat yang lebih tinggi atau jarak aman, minimal 500 meter dari tanggul kiri kanan," kata Indra Wibawa Laksana.

Indra Wibawa Laksana menyebut, akhir-akhir ini sering terjadi banjir lahar, karena dampak fenomena alam La Nina. Hal ini membuat curah hujan meningkat pada periode Januari-Februari.

Baca juga: Warga Nekat Lewati Jalur Lahar Gunung Semeru untuk Akses Mobilitas: Jembatannya Belum Jadi

"Kira-kira Januari sampai Februari ini fenomena alam La Nina masih akan terjadi hujan, terutama yang berhulu dari puncak Gunung Semeru. Mangkannya sekali lagi masyarakat harus hati-hati dan waspada, karena jika di puncak hujan, sudah pasti kemungkinan banjir lahar," ujarnya.

Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak akibat kejadian banjir lahar ini. Namun, sejumlah sungai yang berhulu dari Gunung Semeru sekarang dipenuhi material vulkanik sisa-sisa erupsi. Bahkan, material vulkanik yang terbawa arus mengakibatkan kepulan asap. Ini menandakan bahwa material tersebut masih sangat panas.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved