Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Eri Cahyadi Beri Solusi Banjir di Surabaya, Siap Bangun Saluran Baru hingga Perbanyak Pompa

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bergerak cepat memetakan solusi antisipasi banjir di Kota Pahlawan. Berdasarkan penjelasannya, masing-masing lokasi

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ikut membantu pengaturan lalu lintas saat Surabaya dilanda banjir, Jumat petang (7/1/2022). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bergerak cepat memetakan solusi antisipasi banjir di Kota Pahlawan.

Berdasarkan penjelasannya, masing-masing lokasi memiliki solusi berbeda. 

Sebelumnya, hujan deras melanda Kota Surabaya pada Jumat (7/1/2022). Dampaknya, sejumlah titik di Kota Pahlawan mengalami genangan air. 

Di antaranya di kawasan pusat kota: mulai Jalan Basuki Rahmat (Basra) hingga Jalan Dharmawangsa. Untuk Dharmawangsa, Cak Eri menjelaskan bahwa genangan air yang terjadi akibat pintu air di saluran Kalidami mengandalkan gravitasi.

Akibatnya, air tak bisa mengalir. "Di Kalidami, kita mengandalkan gravitasi. Dengan Gravitasi, memang kalau dia (kontur tanah) turun, aliran air banter (cepat)," kata Cak Eri Sabtu (8/1/2022). 

Baca juga: Identitas Pelaku Pembacokan di Karanggayam Sudah Ditemukan Polisi, Pemuda Gondrong Dalam Pengejaran

Namun ternyata hal ini tak efektif. "Tapi kalau landai (tidak miring), maka kita butuh pompa. Berarti ya harus dipasang pompa," katanya. 

Solusi ini dirumuskan Eri usai melihat langsung ke lokasi, Jumat sore (7/1/2021). Andai saja tidak terjun ke lokasi, penyebab dari timbulnya genangan air di kawasan Dharmawangsa tak dapat diketahui. 

Termasuk genangan air yang terjadi di kawasan pusat kota, Jalan Basuki Rahmat (Basra) di hari yang sama. Air di kawasan tersebut tak mengalir karena pintu air yang tersumbat. 

"Terus di Jalan Basuki Rahmat - Panglima Sudirman, dulu ada brandgang (saluran air) yang dipakai. Sekarang dikasih pintu air, sehingga aliran air ketutup," katanya.

Aliran air di kawasan ini menuju satu titik ke Rumah Pompa Kenari (Grahadi). Sehingga, pintu air brandgang tersebut seharusnya dibuka supaya dapat membagi aliran air ketika hujan deras turun. 

"Air yang harusnya lari ke brandgang malah ke grahadi (Kenari), jadinya antre di situ. Maka harus diganti brandgangnya, jangan ditutup," ujarnya.

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) pun memastikan akan menjalankan instruksi tersebut. Sata ini, DSDABM telah mengambil sejumlah langkah alternatif. 

"Saya sudah koordinasi dengan teman-teman di dinas. Nanti ke depan saya akan membagi aliran dari Panglima Sudirman ke arah Kalimas langsung," kata Kepala DSDABM Kota Surabaya, Lilik Arijanto. 

Melalui cara itu, aliran air bisa terbagi menjadi dua arah. "Dari situ nanti kita bisa membagi aliran air arah hulu ke hilirnya jadi dua, paling tidak pompa grahadi akan lebih mampu mengatasi genangan di pusat kota," jelas dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved