Kantor Bank Pelat Merah Madiun Lockdown
Hasil Tracing Keluar, Kasus Covid-19 Karyawan Bank Pelat Merah di Kota Madiun Bertambah
Hasil tracing keluar, kasus Covid-19 klaster bank pelat merah di Kota Madiun bertambah. Pemkot gerak cepat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Ada tambahan kasus Covid-19 (virus Corona) di bank pelat merah Kota Madiun, Jawa Timur.
Hal itu diketahui setelah hasil tracing 149 karyawan bank pelat merah di Kota Madiun keluar.
Saat ini, total ada 16 karyawan yang dinyatakan positif Covid-19.
Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan, tidak semua karyawan yang positif Covid-19 tersebut merupakan warga Kota Madiun.
"Prinsipnya kita cepat ya. Ada kasus kita kejar untuk tracing-nya. Segera ditemukan segera dilakukan perawatan agar segera sembuh, dan tidak menularkan ke yang lain," kata Maidi, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: 149 Karyawan Bank Pelat Merah Madiun Tunggu Hasil Tes PCR, Maidi Ancang-ancang Tutup PTM di Sekolah
Pemerintah Kota Madiun sendiri telah melakukan tracing di lingkungan sekolah tempat anak dari salah seorang karyawan bank yang juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Dua sekolah yang dilakukan tracing adalah SD Muhammadiyah dan SMPN 2 Kota Madiun.
"Kemarin sudah kita kejar untuk para karyawannya. Sekarang kita kejar untuk yang di lingkungan sekolah, karena anaknya ada yang positif," ujar Maidi.
Setidaknya ada 132 siswa dan guru di SD Muhammadiyah yang dilakukan rapid test antigen.
Rinciannya, 90 siswa dan 42 guru. Sedangkan untuk di SMPN 2 Kota Madiun total ada 40 guru dan siswa dengan rinciaan 27 siswa dan 13 guru.
"Hasilnya sudah keluar dan semuanya negatif," lanjutnya.
Dengan begitu, kasus Covid-19 klaster bank pelat merah tersebut untuk sementara tidak melebar ke sekolah.
Pemerintah Kota Madiun juga melakukan penulusaran kepada nasabah yang sempat melakukan transaksi di bank yang beralamat di Jalan dr Soetomo, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun tersebut.
Caranya dengan melakukan penelusuran melalui karyawan yang bersangkutan, serta melihat riwayat transaksi.
Maidi juga mengimbau nasabah yang merasa melakukan transaksi sebelum kasus mengemuka untuk melakukan tes antigen di puskemas terdekat.
"Kalau memang kontak erat, akan kita rapid. Prinsipnya kita harus cepat agar tidak merebak kemana-mana," pungkasnya.