Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tuban

Nasib Buruh Tani Kampung Miliarder Tuban, Kini Bingung Tak Ada Lahan yang Bisa Digarap: Enak Bertani

Tak semua warga di Kampung Miliarder Tuban bernasib mujur bak sultan, setelah mendapat ganti rugi lahan pembebasan Pertamina, buruh tani merasa resah

Penulis: M Sudarsono | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Mochamad Sudarsono
Warsono warga sekitar kampung miliarder Tuban yang hanya bisa jadi penonton karena tak miliki lahan. Kini bingung karena tak ada lahan warga yang bisa digarap usai pembebasan lahan 

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Tak semua warga di Kampung Miliarder Tuban bernasib mujur bak sultan, setelah mendapat ganti rugi lahan pembebasan Pertamina Kilang minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) sekitar setahun lalu. 

Kilang patungan Pertamina Rosneft asal Rusia yang berada di Desa Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu, sebagian besar mampu meningkatkan kesejahteraan bagi pemilik lahan. 

Namun bagaimana dengan warga biasa yang tak memiliki lahan? Sebagaimana yang dialami Warsono (44), Dusun Tadahan, Desa Wadung. 

Warga setempat itu justru mendapat kenyataan sebaliknya, ia harus menelan kenyataan pahit lantaran tak bisa bertani karena tidak memiliki lahan. 

"Nganggur kini, tidak punya lahan," katanya ditemui di lahan persawahan kosong, Selasa (25/1/2022). 

Baca juga: Kekhawatiran Pak Kades Terbukti? Kini Warga Kampung Miliarder Susah Makan, Menyesal Sudah Jual Lahan

Sebelum ada pembebasan lahan ia bekerja sebagai buruh tani, ikut orang yang mempunyai lahan sawah. 

Namun, pemilik lahan telah menjual tanahnya untuk Pertamina sehingga lahan yang telah dijual itu tidak lagi diperbolehkan untuk digarap. 

"Sudah tidak pernah bertani lagi, sekarang lahannya sudah tidak boleh digarap," ungkapnya. 

Pria dua anak itu menerangkan, setelah pembebasan lahan ia pernah bekerja untuk pembersihan lahan atau land clearing milik Pertamina Rosneft.

Pekerjaan dengan sistem kontrak itu pernah dijalaninya dua kali, pertama 9 bulan lalu berhenti kemudian dilanjutkan lagi kontrak 8 bulan. 

Setelah kontrak berakhir ia pun kembali menganggur. 

Warga Kampung Miliarder di Tuban kini mengaku kesusahan makan
Warga Kampung Miliarder di Tuban kini mengaku kesusahan makan (Facebook - TribunJatim.com/M Sudarsono)

Baca juga: Nasib Kampung Miliarder Tuban yang Dulu Viral, Kini Warga Jual Sapi untuk Makan seusai Lahan Dijual

Kondisi ini tentu membuatnya resah, karena tidak seperti bertani yang setiap hari bisa diharapkan. 

Terbaru, ia akan kembali masuk untuk kontrak land clearing sekitar enam bulan ke depan. 

"Enak bertani yang setiap hari ada, kalau land clearing ini habis kontrak bingung. Mulai besok mau kerja lagi di land clearing," pungkasnya. 

Sekadar diketahui, kilang GRR Tuban merupakan salah satu dari proyek pengembangan kilang yang dikelola 
Pertamina melalui Pertamina Project GRR Tuban maupun PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved