Berita Kota Pasuruan
Pelaku Begal di 150 TKP di Jawa Timur Diciduk Polisi, Sempat Lempar Bondet Saat Digerebek
Pelaku begal di 150 lebih TKP di Jawa Timur berhasil diciduk polisi, sempat lempar bondet saat digerebek hingga sejumlah polisi luka-luka.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Satreskrim Polres Pasuruan Kota berhasil membekuk Hadir (37), pelaku curas, curat, sekaligus curanmor yang menjadi buronan polisi selama empat tahun.
Hadir dan kawan-kawannya tercatat telah beraksi di 150 lebih TKP di wilayah Jawa Timur.
Seperti Pasuruan, Probolinggo, Mojokerto, Malang, Batu dan beberapa wilayah lainnya.
Saat akan ditangkap, Hadir melukai sejumlah petugas.
Hadir sempat melempar bondet saat digerebek tim gabungan Resmob Suropati Satreskrim Polres Pasuruan Kota, Jatanras Polda Jatim, dan Unit Reskrim Polsek Grati.
Meski begitu, Hadir berhasil diamankan di tempat persembunyiannya di Desa Plososari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: Aksi Nekat Maling Motor di Sidoarjo, Ketahuan Warga Malah Lempar Bondet
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP RM Jauhari mengatakan, pelaku melempar bondet ke polisi hingga mengakibatkan empat anggota polisi luka-luka.
"Pelaku ini sangat tega. Dia tidak segan melukai polisi. Satu anggota kami baru saja menjalani operasi lengan kiri akibat terkena bondet," kata AKBP RM Jauhari, Rabu (26/1/2022).
Dijelaskannya, bondet itu dibuat sendiri oleh pelaku dari bahan peledak dicampur batu aspal, dan selalu dibawa saat melakukan aksi kejahatannya.
Pelaku beraksi dengan mengancam, menakuti korban dengan senjata api mainan, senjata tajam, dan bahan peledak jenis bondet.
"Pelaku adalah DPO Polres pasuruan Kota sejak tahun 2017 lalu. Selama DPO, pelaku sudah melakukan kejahatan di 150 TKP di sejumlah daerah di Jawa Timur," paparnya.
Bahkan, dari ratusan kali kejahatan yang dilakukan, pelaku ditengarai pernah membegal seorang Polwan Polres Pasuruan Kota pada tahun 2017.
"Dari para korbannya, ada salah satu polwan kita yang sepedanya dirampas dan dilukai sama pelaku dan kelompoknya," urainya.
Lebih lanjut Jauhari menegaskan, seluruh hasil kejahatannya digunakan untuk pesta sabu-sabu.