Berita Surabaya
Kunjungi Rumah Tak Layak Huni, DPRD Surabaya Desak RT RW Lebih Peka Kondisi Warga
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah mendesak agar camat, lurah, sampai RT dan RW lebih peka dengan kondisi warganya. Sebagai perwakilan
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Januar
Wakil Ketua DPRD ini pun meminta ditunjukkan apakah keluarga Aisyah sudah dimasukkan dalam Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Bedah Rumah atau Rehab Sosial Rutilahu. Jika perlu syarat dokumen pendukung, khusus untuk rumah Aisyah, Laila meminta tidak boleh kaku.
"Saya minta rumah Ibu Aisyah diprioritaskan. Saya akan kawal sendiri karena ini darurat. Kasihan kondisinya memprihatinkan dengan kondisi keterbelakangan mental. Kasihan. Ini warga Surabaya," tandasnya.
Laila yang juga Ketua Perempuan Bangsa Surabaya ini menyayangkan saat mendapat penjelasan kalau pihak kelurahan dan UPMK Siwalankerto baru akan memasukkan rumah Aisyah dalam usulan Rutilahu. Rumah yang sudah bertahun-tahun ditempati dengan kondisi memprihatikan sebelumnya ternyata luput dari pendataan.
Khusus program bedah rumah ini, Laila meminta kepada staf kelurahan lebih detail dan adil. Syarat utama adalah warga masyarakat berpangahasilan rendah (MBR). Laila tidak ingin ada pilih-pilih karena faktor lebih dekat dengan staf kelurahan. Harus objektif.
Tidak perlu sertifikat tanah. Syarat peserta Rutilahu adalah tanah Petok D dan tidak dalam sengketa. Pasti RT/RW dan kelurahan lebih paham atas kondisi ini. Laila mendesak agar Rutilahu tepat sasaran. (fai)
Kumpulan berita Surabaya terkini