Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Hasil Tracing SMPK Santo Bernardus Madiun Setelah 2 Siswa Terinfeksi Covid-19, Dindik: 10 Positif

Penularan Covid-19 kembali terjadi di satuan pendidikan di Kota Madiun. Kali ini sejumlah siswa dan tenaga pendidik di SMPK Santo Bernardus

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Sofyan Arif Candra
Sejumlah Siswa dan Guru di SMPK Santo Bernardus, Jalan A Yani, Kecamatan Manguharjo Terinfeksi Covid-19 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Penularan Covid-19 kembali terjadi di satuan pendidikan di Kota Madiun. Kali ini sejumlah siswa dan tenaga pendidik di SMPK Santo Bernardus, Jalan A Yani, Kecamatan Manguharjo terpapar Covid-19.

Penularan Covid-19 tersebut terjadi berawal dari dua siswa yang merupakan kakak beradik terdeteksi positif Covid-19.

Tracing pun dilakukan dengan melakukan testing kepada 61 orang tenaga pendidik, siswa, maupun guru yang kontak erat dengan dua siswa warga Kelurahan Pangongangan tersebut.

Baca juga: Ucapkan Selamat Ultah, Kapolresta Malang Kota Yakin Tribun Jatim Berkontribusi Membangun Kamtibmas

"Hasilnya 51 orang negatif, dan 10 orang positif, itu (tes) antigen ya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati, Selasa (8/2/2022).

Menurut Lismawati, kedua orang tua siswa kakak beradik tersebut sudah terlebih dahulu terdeteksi positif Covid-19 setelah punya riwayat perjalanan ke Jakarta.

"Jadi bukan dari klaster sekolah. Orang tuanya baru bepergian dari Jakarta, naik pesawat turun Juanda, saat ini orang tua sudah dirawat (Isolasi)," lanjutnya.

Lismawati memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMPK Santo Bernardus ditutup untuk sementara waktu.

Sebagai gantinya, kegiatan belajar mengajar kembali menggunakan metode PJJ (pembelajaran jarak jauh).

"Kita lihat dulu nanti hasil PCR-nya bagaimana, kalau 10 orang itu positif (PCR) maka PJJ nya bisa dua pekan," lanjutnya.

Pemkot Madiun, lanjut Lismawati telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada pelaksanaan PTM.

Salah satunya dengan menerapkan PTM 50 persen walaupun sebenarnya diperbolehkan untuk melaksanakan PTM 100 persen.

"Ini sebagai bentuk kehati-hatian, kami belum berani (PTM) 100 persen karena vaksinasi D2 untuk anak usia 6-11 tahun belum selesai," jelas Lismawati.

Ia juga telah mewanti-wanti sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pelaksanaan Prokes.

"Jika ada keluarga anak-anak yang baru bepergian dari luar kota ataupun luar negeri itu harus dilakukan antigen sehingga kalau keluarganya ketahuan (positif Covid-19) jangan masuk sekolah dulu," tutup Lismawati.

Kumpulan berita Madiun terkini

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved