MotoGP
Juara Dunia MotoGP 2021 Sebut 2 Tikungan Sirkuit Mandalika Ini Berbahaya: Masalah Besar
“Bagian terburuknya ada di tikungan pertama dan terakhir, ini seperti jenis aspal yang berbeda,”
TRIBUNJATIM.COM - Tak sedikit dari pembalap MotoGP yang mengeluhkan kondisi Sirkuit Mandalika.
Belum lama ini, para kontestan MotoGP 2022 mengikuti tes pramusim di Sirkuit Mandalika.
Tes pramusim hari pertama, Jumat (11/2/2022) sempat diwarnai dengan pengibaran red flag yang disebabkan kondisi lintasan yang dianggap kotor dan penuh debu yang bisa membahayakan keselamatan para pembalap.
Meskipun panitia penyelenggara MotoGP Mandalika bergerak cepat, hal ini sudah tidak boleh terulang kembali saat Sirkuit Mandalika menjadi tuan rumah MotoGP seri kedua pada 20 Maret 2022 mendatang.
Selain masalah lintasan yang dianggap kotor dan penuh krikil, rupanya Sirkuit Mandalika masih memiliki masalah yang lain.
Sebagian pembalap mengeluhkan seperti dilempari batu-batu kecil saat memacu motornya di Sirkuit Mandalika selama tes pramusim berlangsung.
Baca juga: Hasil Tes Pramusim MotoGP Mandalika: Pol Espargaro Tak Terkejar, Marquez Terlempar dari 10 Besar
Adik juara dunia MotoGP 6 kali, Alex Marquez mengeluhkan tingkungan pertama dan terkahir di Sirkuit Mandalika yang masih banyak kerikil-kerikil yang terangkat dari aspal.
“Bagian terburuknya ada di tikungan pertama dan terakhir, ini seperti jenis aspal yang berbeda,” ungkap Alex Marquez.
“Pada tikungan perama, anda bisa melihat bagaimana batu menabrak leher saya.”
“Saya berada dibelakang seseorang, dan itu sulit dipercaya, rasanya seperti tertembak pistol di leher saya, tikungan pertama adalah yang terburuk,” tambah Alex Marquez.
“Bukan hal terbaik berada tepat di belakang seseorang, kami seperti ditembak batu dan debu,” ungkap Binder menguatkan pernyataan Alex Marquez.
Selama tes pramusim hari terakhir terlihat para pejabat memeriksa kembali permukaan trek selama periode latihan start setelah pukul 1 siang waktu setempat.
Juara dunia MotoGP 2021 juga tidak ketinggalan mengomentari sirkuit baru Indonesia.

“Trek ini, untuk area runoff, adalah salah satu yang terbaik yang pernah ada, tapi saya berada di belakang Franco dan saya ditembaki banyak kerikil kecil di leher,” ungkap Fabio Quartararo.
“Saya hanya di belakang Franco, jadi bayangkan jika anda berada dibelakang tiga sampai lima pembalap selama banyak putaran.”