Virus Corona
Kumpulan Kalimat yang Sebaiknya Tak Dikatakan ke Pasien Covid-19, Pengaruhi Kesehatan Mental
kalimat yang sebaiknya tidak dikatakan pada pasien Covid-19. Berpengaruh pada kondisi kesehatan mental pasien.
TRIBUNJATIM.COM - Kasus virus Corona ( Covid-19 ) kini kembali naik karena sebaran Omicron.
Semua orang waspada agar tak sampai terkena Covid-19.
Pasalnya gejala fisik akibat Covid-19 tentunya mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, ada pula tantangan emosionalnya yang juga berpengaruh pada kondisi kesehatan mental pasien.
Hal lain yang juga kerap mengganggu pasien Covid-19 adalah berbagai pertanyaan dan kalimat yang dilontarkan lingkungan sekitarnya.
Ketika mengetahui status kesehatan kita, biasanya banyak kenalan atau kerabat yang menghubungi secara langsung atau lewat media sosial.
Baca juga: Cara Hadapi Hari Greges Nasional yang Viral di Media Sosial, Kemenkes Ingatkan Waspada Omicron
Baca juga: 6 Gejala Omicron yang Sering Terabaikan: Kehilangan Nafsu Makan hingga Berkeringat di Malam Hari
Alih-alih menghibur atau memberikan dukungan, basa-basi tersebut malah menyinggung perasaan dan tidak berfaedah.
Agar tidak kita terjebak perilaku yang serupa, ketahui sejumlah kalimat yang sebaiknya tidak dikatakan pada pasien Covid-19, dikutip dari akun @covidsurvivor.id via Kompas.com:
"Kok bisa kena?"

Ketika mengabarkan status kesehatannya kepada sekitarnya, pertanyaan ini termasuk paling sering didapatkan.
Padahal kebanyakan pasien Covid-19 mungkin saja tidak mengetahui alasannya terinfeksi, apalagi jika gejala yang dirasakan cukup banyak.
Biasakan untuk tidak melontarkan pertanyaan ini dan berika mereka ruang maupun waktu untuk mengembalikan kesehatannya kembali.
"Kok bisa kena lagi"
Ada orang yang, sayangnya, terinfeksi Corona lebih dari satu kali, terlepas cara mereka menerapkan prokes.
Namun jangan pernah menanyakan alasan mereka kembali terinfeksi karena tidak ada orang yang ingin terinfeksi berkali-kali.