Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

PT INKA Siapkan 4 Gerbong untuk Wujudkan Restoran Kereta Api Kota Madiun Tempo Dulu

PT INKA (Persero) Madiun menyiapkan 4 (empat) gerbong kereta api untuk mensukseskan rencana pembangunan sentra wisata kuliner bernuansa kereta api

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Sofyan Arif Candra
Wali Kota Madiun, Maidi meninjau langsung aktivitas pembongkaran aspal didampingi Kepala KAI Daop 7 Madiun Hendra Wahyono dan Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - PT INKA (Persero) Madiun menyiapkan 4 (empat) gerbong kereta api untuk mensukseskan rencana pembangunan sentra wisata kuliner bernuansa kereta api di Jalan Bogowonto, Kota Madiun.

Direktur Pengembangan PT INKA, Agung Sedaju mengatakan 4 gerbong tersebut terdiri dari 1 gerbong eksekutif dan 3 gerbong flat car.

"Yang kereta eksekutif ini dari stainless steel, kemungkinkan akan sama dengan yang ada di depan INKA," kata Agung, Jumat (25/2/2022).

Sedangkan untuk gerbong flat car bisa digunakan sebagai tempat kontainer atau ditumpangi kereta yang kuno.

Baca juga: Segera Hadir, Wisata Kuliner Kereta Api Bernuansa Madiun Tempo Dulu

"Karena konsepnya tempo dulu, kalau investor sanggup ya bisa langsung ditumpangi kereta kayu. Tapi kalau belum sanggup, ya sementara kontainer," lanjutnya.

Agung menyebutkan gerbong yang disediakan INKA merupakan gerbong baru namun akan dipoles sedemikian rupa untuk menghasilkan nuansa lawas.

"Rencananya juga akan ditambah lokomotif kereta api uap dari PG Redjo Agung, yang ada di depan terminal bus itu akan dibawa kesini," kata Agus

Agung mengatakan, kerjasama antara Pemkot Madiun, INKA, dan PT KAI Daop 7 Madiun ini diharapkan bisa mendongkrak roda perekonomian UMKM di Kota Madiun.

Tiga pihak tersebut bekerjasama untuk investasi dengan sistem bagi hasil.

Sistem bagi hasil ini dipilih agar pelaku UMKM yang akan mengisi restoran kereta api tersebut tidak perlu menyewa, karena jika dipaksakan menyewa pun pelaku UMKM tidak akan kuat.

"Dengan sistem bagi hasil ini, kalau (wisata kuliner) tidak laku kami tidak dapat apa-apa, pelaku UMKM juga tidak dapat apa-apa," ucap Agung.

"Tapi kalau mereka laris dan untung banyak, kami boleh lah ikut dapat karena kami yang investasi," lanjutnya.

Sementara itu, Vice President KAI Daop 7 Madiun Hendra Wahyono mengatakan nantinya jalur rel kereta yang akan digunakan untuk restoran kereta api ini akan diangkat atau ditinggikan agar semakin bagus.

"Yang digunakan sekitar 100 meter. Karena jalur ini tidak aktif jadi boleh saja digunakan. Nanti skemanya bagi hasil," kata Hendra.

Kumpulan berita Madiun terkini

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved