Berita Jember
Ternyata Aksi Dua Pria di Jember Bakar Jasad Mahasiswa Unej Sempat Dipergoki Pencari Bekicot: Anjing
Ternyata aksi dua pria di Jember bakar jasad mahasiswa Unej sempat dipergoki oleh seorang pencari bekicot, sebut anjing. Begini kronologinya!
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Arif Rachman Hakim/ARH (33), pembunuh Galau Wahyu Utama (19) rupanya sempat menjadi mahasiswa di Universitas Jember (Unej). Namun pria itu tidak lulus dari Fakultas Hukum Unej.
"Tinggal skripsi, tidak dilanjutkan, jadi tidak sampai lulus," ujar Kepala Unit Pidana Umum Satreskrim Polres Jember, Ipda Bagus Dwi Setiawan, Kamis (24/2/2022).
Saat peristiwa terjadi tahun 2013, Arif Rachman Hakim masih berusia 23 tahun. Pemuda itu kerap nongkrong di kampus.
Karena itu pula, dia mengetahui ada mobil baru yang melintas di jalan antara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Ekonomi (sekarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis), yang terhubung dengan gerbang kampus yang menghadap Jalan Jawa.
Kala itu, gerbang di Jalan Jawa merupakan salah satu jalur keluar dari Unej.
Melihat mobil baru itu, Arif membuntutinya bersama M Rofiqi, temannya. Arif rupanya menjadikan mobil baru itu target untuk dicuri.
Mobil itu dikemudian oleh Galau Wahyu Utama (19) yang baru keluar dari kawasan kampusnya, FKIP, pada 25 Februari 2013.
Mobil tersebut menuju Jalan Raden Patah Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Di situlah Galau tinggal selama kuliah di Unej. Rumah itu merupakan rumah sang paman. Karena kosong, Galau yang asli Bondowoso, menempati rumah tersebut selama kuliah di Jember.
Setelah membuntuti Galau, Arif mencari cara untuk menguasai mobil tersebut. Dia pun membaca papan nama rumah dijual, beserta nomor telepon yang bisa dihubungi. Rumah yang dijual itu merupakan rumah paman Galau tersebut.
Arif memang menelepon sang penjual rumah. Si penjual mengatakan jika di rumah tersebut ada sang keponakan.
Baca juga: Misteri Tewasnya Mahasiswa Unej yang Gegerkan Warga 9 Tahun Lalu Terungkap, Gara-gara Mobil
Arif dan Rofiqi lantas bertamu ke rumah tersebut, dan bertemu dengan Galau. Arif meyakinkan kalau bosnya hendak bertemu karena tertarik membeli rumah tersebut.
Galau kemudian ikut bersama Arif dan Rofiqi. Mereka bertiga berkendara memakai mobil Galau. Galau diarahkan ke kawasan perumahan di seputaran GOR Kaliwates. Di situlah, Arif dan Rofiqi menghabisi nyawa Galau. Arif mencekik Galau sampai tidak bisa bernapas dan meninggal dunia.
Arif lantas menyetiri mobil Galau ke arah Kelurahan Mangli. Di Mangli, kedua orang tersebut memindahkan jasad Galau dari jok tengah, ke bagasi mobil.
Kemudian mereka ke kawasan Rembangan, Kecamatan Arjasa, untuk membeli bensin.
"Sampai akhirnya, tersangka membakar korban di sebuah lahan kosong untuk menghilangkan jejak, karena bingung melihat korban meninggal dunia," ujar Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo dalam rilis, Kamis (24/2/2022).
Bensin itu dipakai untuk membakar jasad Galau di sebuah lahan kosong di Jalan M Yamin Kelurahan Tegalbesar, Kaliwates. Sebelumnya, jasad Galau diikat. Pembakaran dilakukan pada Selasa (26/2/2013) pukul 02.00 WIB.
Ketika itu, seorang pencari bekicot sempat memergoki aksi mereka. Namun sang pencari bekicot tidak curiga lebih lanjut, karena Arif menjawab sedang membakar anjing.
"Ada pencari bekicot tanya sedang bakar apa, saya jawab bakar anjing," kata Arif.
Setelah itu, keduanya kabur meninggalkan lokasi, sampai akhirnya ketika matahari terbit, jasad Galau Wahyu Utama ditemukan warga.