Kecelakaan Maut di Tulungagung
Balita 3 Tahun Jadi Korban Luka Berat Kecelakaan Bus Harapan Jaya Ditabrak Kereta Api di Tulungagung
RSUD dr Iskak merawat 14 korban luka dari kecelakaan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Minggu (27/
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - RSUD dr Iskak merawat 14 korban luka dari kecelakaan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Minggu (27/2/2022) pukul 05.10 WIB.
Dua di antara korban luka mengalami luka berat dan harus menjalani tindakan medis lebih lanjut.
Satu di antaranya adalah seorang anak balita perempuan berusia 3 tahun.
"Korban mengalami luka berat, mengalami patah di kedua kakinya," terang dr Furqon Afandi, dokter di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung.
Pasien anak itu sudah dilakukan tindakan dengan melakukan operasi.
Sementara satu pasien luka berat lainnya adalah seorang laki-laki dewasa.
Baca juga: Breaking News, Bus Harapan Jaya Tertabrak Kereta Api di Tulungagung, Empat Meninggal Dunia
Pasien ini mengalami luka pendarahan karena benturan keras pada dada.
Ia juga mengalami luka pada tulang belakang.
Karena kondisinya ini korban akan dirujuk ke rumah sakit rujukan tingkat lanjut.
"Pilihannya dua, dirujuk ke Malang (RSSA) atau ke Surabaya (RSUD dr Soetomo)," sambung dr Furqon.
Sebelumnya ada 15 korban yang dibawa ke RSUD dr Iskak, satu di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Harapan Jaya vs Rapih Dhoho, Daftar Nama Korban Meninggal dan Luka di RSUD dr Iskak Tulungagung
Sementara 12 korban lainnya mengalami luka ringan hingga sedang.
Salah satunya bahkan hari ini langsung diperbolehkan pulang.
Secara para pasien ini mengalami benturan, nyeri dan luka lecet.
"Yang satu hanya luka lecet, ada benturan tidak parah. Nanti langsung pulang," ucap dr Furqon, saat ditemui Minggu siang.
Masih menurut dr Furqon, korban yang meninggal dunia mengalami luka berat di kepala.
Ia sempat menjalani perawatan sebentar di IGD, lalu meninggal dunia.
Selain itu empat korban meninggal dunia di lokasi kejadian, langsung dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak.
Kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang hanya dijaga relawan.
Saat kejadian relawan penjaga perlintasan belum datang ke lokasi, karena masih terlalu pagi.
Bus yang melintas dari barat ke timur dihantam kereta api yang melaju dari selatan ke utara.
Saat kejadian bus membawa 41 penumpang karyawan pabrik plastik.
Bagian belakang kanan ringsek. Karena kerasnya benturan, badan bus berputar hingga mengharap ke barat.
Bagian kepala bus lalu membentur gerbong pertama dan kedua kereta Rapih Dhoho relasi Blitar-Surabaya ini.
Empat orang meninggal di lokasi kejadian, dan satu meninggal dunia saat perawatan di RSUD dr Iskak.
Selain itu 14 mengalami luka-luka, dua di antaranya luka berat.