Berita Kota Malang
Sambut Hari Raya Nyepi 2022, Umat Hindu di Kota Malang Jalani Ritual Tawur Kesanga di Pura
Sambut Hari Raya Nyepi 2022, umat Hindu di Kota Malang jalani ritual Tawur Kesanga. pengorbanan suci pada bulan ke sembilan tahun Saka.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Umat Hindu di Kota Malang menjalani ritual Tawur Kesanga di Pura Luhur Dwijawarsa untuk menyambut Hari Raya Nyepi 2022, Rabu (2/3/2022).
Ritual ini dilakukan sebagai bentuk pengorbanan suci pada bulan ke sembilan tahun Saka kepada para makhluk yang tingkatannya ada di bawah umat manusia.
Sejumlah umat Hindu melakukan ritual, sembari membawa berbagai macam sesaji hasil dari bumi nusantara.
Kegiatan itu berlangsung khidmat, meski tidak banyak umat Hindu ke pura yang lokasinya berada di Gunung Buring, Kota Malang, itu.
"Tawur Kesanga ini merupakan rentetan acara Hari Suci Nyepi Hindu. Jadi pengorbanan suci kepada para makhluk yang ada tingkatannya di bawah umat manusia. Tetapi punya korelasi, kehidupan mereka itu punya korelasi kepada umat manusia," ucap Pemimpin Peribatan Pura Luhur Dwijawarsa, Made Sunanda.
Made Sunanda mengatakan, pengorbanan suci yang disebut Tawur Kesanga ini esensinya ialah pengorbanan suci kepada para Butakala.
Butakala ialah makhluk-makhluk ciptaan Tuhan, Sang Hyang Widhi yang diberikan tugas untuk menstabilkan alam semesta.
Kemudian, setelah ritual ini berlangsung, diharapkan, Butakala dapat mencari tempat sesuai dengan fungsinya sendiri dan tidak mengganggu kehidupan manusia.
"Baru besoknya, umat Hindu ini melakukan apa yang disebut dengan Catur Brata Penyepian. Jadi ada empat hal yang harus dihentikan aktivitasnya pada Hari Raya Nyepi itu yang kita kenal sebagai Catur Brata Penyepian," terangnya.
Biasanya, ritual Taur Kesanga ini dilakukan oleh umat Hindu di Kota Malang di Lapangan Rampal.
Karena masih pandemi Covid-19 (virus Corona), ritual ini akhirnya dilakukan di Pura Luhur Dwijawarsa dengan protokol kesehatan ketat.
"Kalau tidak pandemi, ritual ini kami gelar di Lapangan Rampal. Dan prosesnya pun kami batasi. Jika kapasitasnya bisa menampung 2.500 orang, saat ini hanya kami batasi 100-200 orang saja," ujar panitia pelaksana, I Wayan Mundra.
Wayan berharap, pandemi Covid-19 segera berlalu dan masyarakat bisa kembali hidup normal.
"Harapannya upacara bisa kami laksanakan dengan baik dan lancar, serta makna dari Hari Raya Nyepi bisa mensucikan diri umat manusia untuk lebih baik lagi, dan semoga pandemi Covid-19 bisa segera berakhir," tandasnya.