Berita Surabaya
Raih Rp 572 Miliar Dalam Tiga Bulan, Pemkot Surabaya Optmisitis Realisasi Pajak Bisa Susuai Target
Upaya pemulihan ekonomi di Kota Surabaya ditargetkan dapat meningkatkan pendapatan sektor pajak tahun ini. Hingga Maret, realisasi pajak mencapai Rp57
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Upaya pemulihan ekonomi di Kota Surabaya ditargetkan dapat meningkatkan pendapatan sektor pajak tahun ini. Hingga Maret, realisasi pajak mencapai Rp579,732 miliar.
Pencapaian triwulan pertama tersebut mencapai 12,16 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp4,768 triliun. Dengan sisa waktu yang masih cukup panjang, pemkot optimistis realisasi pajak bisa sesuai target.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya menargetkan capaian hingga akhir Maret 2022 mencapai 14-15 persen.
"Kami optimistis sampai akhir Maret target bisa tercapai," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi, Kamis (17/3/2022).
Musdiq menjelaskan, target tahun ini naik sekitar Rp 900 miliar dibandingkan 2021. Kebaikan target ini optimis bisa dicapai dengan perbaikan ekonomi yang ada saat ini.
Baca juga: Sempat Ditutup Akibat Covid-19, Museum hingga Basement Alun-alun Surabaya Kembali Dibuka
"Ada tren kenaikan dibanding sebelumnya. Terutama, saat pandemi masih tinggi-tingginya (kasus Covid-19),” kata dia.
Di Surabaya, ada sembilan objek pajak yang ditargetkan bisa memberikan pendapatan signifikan. Di antaranya, hotel, restoran, hiburan, reklame, hingga penerangan jalan.
Kemudian, parkir, air tanah, bumi dan bangunan, serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). "Saat pemulihan ekonomi seperti saat ini, ada tren kenaikan untuk restoran, hotel, dan reklame,” ujarnya.
Sebaliknya, sektor lain yang diperkirakan belum menujukan tren peningkatan adalah hiburan. Mengingat, sektor hiburan belum beroperasi 100 persen.
Baca juga: Ramah Lingkungan, Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi Pakai Mobil Listrik sebagai Kendaraan Dinas
Misalnya, pengunjung bioskop yang kapasitasnya masih dibatasi 50 persen dari kapasitas. Demikian halnya dengan tempat permainan anak-anak dan juga fitnes serta gym.
"Kemudian, tempat wisata seperti KBS mulai naik tapi bergerak pelan. KBS menjadi salah satu penghasil besar dari pajak hiburan ini,” katanya.
Sektor lain yang juga menjadi target adalah PBB dan BPHTB. Tahun ini, target pendapatan dari PBB sebesar Rp1,4 triliun, dan dari BPHTB sebesar Rp1,3 triliun.
"Sebanyak 50 persen penghasilan kita memang berasal dari PBB dan BPHTB. Kondisinya saat ini belum pulih, karena sektor property juga belum full pulih, tapi kami optimis akan semakin membaik,” tegasnya.
Baca juga: Resah Warga di Tuban, Pasang Perangkap Ikan di Sungai Malah Sering Dapat Ular Piton
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah menyiapkan sejumlah startegi. Di antaranya, menumbuhkan kesadaran wajib pajak dengan berkomunikasi lewat asosiasi dan sejumlah komunitas.
"Kami juga komunikasi dengan notaris dan PPAT, PHRI dan asosiasi lainnya. Dengan begitu, asosiasi ini bisa membantu sosialisasi, sehingga berbagai kemudahan yang sudah kita bangun dapat disebarluaskan,” katanya.” ujarnya.