Menu Diet
Penjelasan Diet Anti-inflamasi dan Manfaatnya, Syarat Khusus Prioritaskan Makanan Berbasis Tumbuhan
Diet anti-inflamasi bermanfaat untuk mengurangi peradangan. Lalu seperti apa penjelasan terkait diet ini?
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini pengertian diet anti-inflamasi dan manfaat besar di baliknya.
Peradangan atau inflamasi sebenarnya merupakan reaksi normal tubuh terhadap infeksi atau cedera yang bertujuan untuk membantu penyembuhan.
Tetapi, peradangan juga bisa membahayakan tubuh, jika terjadi dalam waktu yang cukup lama dan parah.
Pasalnya, peradangan kronis ini dapat meningkatkan risiko penyakit mematikan seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Peradangan sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk makanan.
Baca juga: 3 Gerakan untuk Mengecilkan Perut Buncit yang Bisa Dilakukan Santai di Rumah, Efektif Bantu Diet
Diet anti-inflamasi
Sebenarnya diet anti-inflamasi tak jauh berbeda dengan diet ketat dengan peratiran spesifik lainnnya.
Mulai dari diet tradisional seperti diet Mediterania hingga diet vegan dan Longevity Diet, semuanya dapat dikategorikan sebagai diet anti-inflamasi.
Intinya, terlepas dari metodenya, diet anti-inflamasi ini memiliki beberapa syarat khusus, yaitu memprioritaskan makanan berbasis tumbuhan yang segar serta ikan kaya omega-3.
Diet ini juga menghindari makanan yang diproses, termasuk daging highly processed (luncheon/deli, hot dog, bacon), sup kaleng, keripik, makanan panggang kemasan, es krim, sereal dengan pemanis buatan, dan makanan cepat saji.
Makanan anti-inflamasi juga cukup banyak.
Misalnya, beberapa sayur dan buah-buahan berikut ini.
Baca juga: 6 Cara Memasak Tanpa Minyak Goreng untuk Menu Diet Menurunkan Berat Badan: Manfaatkan Bawang
Sayuran anti-inflamasi:
Sayuran silangan: seperti brokoli, kembang kol, kubis brussel, kangkung, kubis, dan pok choy
Sayuran hijau: seperti bayam, kangkung, lobak swiss, daun selada, arugula