Arti Kata
Arti 'Ramadan Kareem' dan 'Ramadan Mubarak', Punya Makna Berbeda Satu Sama Lain, Ini Penjelasannya
Simak penjelasan lengkap dari Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak agar kita lebih memahami makna dari kedua kalimat tersebut.
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini arti Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak 2022.
Lengkap disertai dengan kalimat yang tepat untuk diucapkan menyambut bulan suci Ramadan 2022.
Bulan Ramadan merupakan bulan yang paling ditunggu-tunggu, karena bulan tersebut umat Islam menjalan ibadah puasa dan melawan hawa nafsu sebulan penuh.
Dalam menyambut Ramadan berbagai ucapan mengalir dari orang terdekat baik itu lewat pesan singkat maupun di media sosial.
Kerap kali ucapan menyambut Ramadan sering menggunakan kalimat Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak.
Kedua kalimat ini memiliki makna yang berbeda satu sama lain.
Baca juga: Kapan Mulai Puasa Ramadan 1443 H? Cek Link Live Streaming Sidang Isbat 2022 & Lokasi Rukyatul Hilal
Baca juga: Daftar Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan 2022, Hanya 3 dari 16 Jenis yang Tidak Alami Kenaikan
Arti Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak 2022?

Pengertian Ramadan Kareem dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi 'Semoga Ramadan bermurah hati untuk Anda'.
Sementara arti dari kalimat Ramadan Mubarak dalam Bahasa Indonesia adalah 'Ramadan yang diberkati' atau 'Ramadan yang bahagia'.
Dari penjelasan tersebut kedua kalimat ini berisikan doa untuk orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Namun, kedua kalimat tersebut menimbulkan perbedatan bagi sebagian orang, kalimat mana yang dianjurkan.
Baca juga: Arti Tarhib Ramadan Kata Populer Jelang Bulan Puasa, Berkaitan dengan Marhaban, Ini Pengertiannya
Baca juga: Daftar Makanan Sehat untuk Menu Buka Puasa Ramadan 2022, Ada Buah Kering Favorit Nabi Muhammad SAW
Penjelasan Ramadan Kareem dan sebaiknya yang diucapkan
Dilansir dari TribunPalu.com ( grup TribunJatim.com ), ketika Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ditanya mengenai hukum kalimat ‘Ramadan Kareem’ menjawab:
“Hukumnya adalah bawah kalimat ini “Ramadan Karim” (terjemahnya: Ramadan itu pemurah) adalah tidak benar. Yang benar adalah “Ramadan Mubarak” (Ramadan yang diberkahi) atau yang semisal, karena bukan Ramadan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta’ala yang memberikan keutamaan ini.” [Majmu’ Fatawa Syaikh Al-‘Ustaimin 20/254)
Oleh karena itu hendaknya kita mengikuti nash yang menyebut Ramadan dengan sebutan “Ramadan Mubarak” sebagaimana dalam hadits berikut: