Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kediri

Sidak Takjil, Pemkot Kediri Temukan Kandungan Boraks Pada Jajanan Ongol-ongol

Pemkot Kediri bersama Loka POM melakukan sidak takjil yang dijajakan oleh penjual musiman di Jl Hayam Wuruk, Kota Kediri. Sidak dilakukan sebagai

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Didik Mashudi
Pemkot Kediri bersama Loka POM melakukan sidak takjil yang dijajakan oleh penjual musiman di Jl Hayam Wuruk, Kota Kediri, Rabu (6/4/2022) sore. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pemkot Kediri bersama Loka POM melakukan sidak takjil yang dijajakan oleh penjual musiman di Jalan Hayam Wuruk, Kota Kediri. Sidak dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi konsumen, Rabu (6/4/2022) sore.

Dalam kegiatan sidak, petugas yang melakukan uji sampel makanan menemukan kandungan boraks pada jajanan ongol-ongol.

Joni Edrus Setiawan, Kepala Loka POM Kediri mengatakan, temuan kandungan boraks tersebut ditemukan pada penjual makanan di Jl Hayam Wuruk.

“Dari 20 sampel yang kita ambil dan dilakukan pengujian langsung di lokasi, ada satu makanan yang positif boraks, yakni pada jajanan ongol-ongol,” ungkapnya.

Baca juga: Sekelompok Gajah Mengamuk, Soeharto Beri 1 Perintah Giring Masuk Hutan, Tangis TNI Pecah

Kue tradisonal ongol-ongol ini berwana abu kehitaman. Pada ongol-ongol yang positif boraks tersebut memiliki tekstur yang relatif lebih kenyal.

“Teksturnya lebih kenyal dan tidak mudah hancur dan lebih mudah untuk dipotong,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr Fauzan Adima segera melakukan pembinaan kepada penjual ongol-ongol yang kedapatan mengandung boraks tersebut.

“Kami amankan bahan makanan (ongol-ongol) sekaligus memberikan edukasi dan pembinaan kepada penjual dan melakukan investigasi darimana bahan bakunya didapat,” ungkapnya.

Menurut Fauzan, investigasi perlu dilakukan lantaran terkadang pedagang tidak mengetahui secara pasti apakah bahan baku yang mereka gunakan tersebut aman atau tidak.

“Diduga penyebabnya ada pada bahan baku tepung kanjinya. Sebab dari hasil investigasi yang dilakukan, ternyata pedagang tersebut membeli tepung kanji yang tidak bermerek,” jelasnya.

Untuk bahan baku makanan yang tidak bermerek harganya lebih murah, sehingga pedagang bisa menekan biaya produksi.

Namun petugas tidak membenarkan hal tersebut serta memberikan edukasi kepada pedagang yang bersangkutan supaya kedepan dapat menjajakan makanan yang berkualitas dan bermutu serta aman untuk dikonsumsi.

Karena kandungan zat berbahaya pada makanan seperti boraks dapat merugikan kesehatan manusia.

“Dalam jangka pendek boraks dapat mempengaruhi kesehatan usus. Jangka panjangnya boraks dapat menyerang ginjal, liver, bahkan dapat memicu timbulnya kanker,” ungkapnya.

Selama Ramadhan, Pemkot Kediri bersama Loka POM akan terus melakukan sidak kepada penjaja takjil di tepi jalan serta pedagang di pasar-pasar tradisional, warung dan lainnya.

Selain jajanan ongol-ongol, petugas melakukan pengujian pada sampel makanan seperti sate usus, kolang-kaling, sirup, mie, agar-agar, pentol, rujak, lupis putih, saos, sambal, samplok, udang dan rambut nenek dengan hasil negatif zat-zat berbahaya.(didik mashudi)

Kumpulan berita Kediri terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved