Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jembatan Balun Lamongan Ambles

Pastikan Persiapan Mudik Lebaran, Menteri Basuki Hadimuljono Pantau Jalan Surabaya-Jakarta

Persiapan mudik Lebaran 2022, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pantau jalan Surabaya sampai Jakarta. Termasuk cek perbaikan Jembatan Balun Lamongan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Hanif Manshuri
Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono meninjau perbaikan Jembatan Balun Lamongan, Jawa Timur, Jumat (8/4/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Menjelang mudik Lebaran 2022, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono ingin memastikan kondisi jalan nasional.

Termasuk perbaikan Jembatan Balun Lamongan yang ambles beberapa waktu lalu.

"Makanya kami mulai dari Surabaya lewat darat, terus nanti sampai Jakarta," kata Basuki Hadimuljono saat meninjau Jembatan Balun Lamongan, Jawa Timur, Jumat (8/4/2022).

Bahkan hari ini Basuki Hadimuljono akan berkeliling untuk melihat kesiapan jalan tol dan non tol nasional.

Basuki Hadimuljono mengatakan, seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa mudik tahun ini akan ada euforia, karena sudah dua tahun tidak ada mudik.

Masyarakat akan lebih antusias mudik ke kampung halaman.

"Diperkirakan antara 79 juta sampai 85 juta orang akan mudik," katanya.

Mereka yang mudik itu ada yang ke Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur. Dan 48 persen pemudik akan lewat darat.

Jika pemudik 80 juta, hampir 40 juta orang lewat darat.

"Kalau satu mobil berisi 5 orang, tinggal hitung berapa mobil atau bus yang akan lewat," ungkapnya.

Dari Surabaya ke Lamongan, ia sudah melewati jalan yang baru dirigid (dirabat beton) antara Lamongan-Gresik. Dan hanya tinggal sisa 6 Kilometer yang belum dirigid.

"Total 16 Kilometer yang Lamongan, saya kira udah mulus. Insyaallah yang sedang dikerjakan rigid ini nanti H-11 akan sudah open traffic," ujarnya.

Menyinggung Jembatan Balun Lamongan, Basuki Hadimuljono mendapati informasi jika jembatan itu tidak ambles, tapi patah girdernya.

"Ini  jembatannya bukan ambles, tapi patah girdernya," ungkapnya.

Sebagaimana laporan yang ia dapatkan dari Satker, bahwa saat kejadian ada truk gandeng yang melintas melebihi beban.

Jembatan yang patah, menurutnya, dulu bebannya SNI lama. Sementara jembatan yang diperbaiki adalah SNI baru dan lebih kuat.

Tapi, Basuki Hadimuljono menambahkan, bukan berarti pihaknya memperbolehkan atau menghalalkan kendaraan dengan beban lebih lewat.

Saat ini, kegiatan utamanya sudah selesai, memasang 5 girder, tinggal memasang plat dan melakukan pekerjaan atasnya.

"Diperkirakan H-10 sudah bisa dibuka, artinya sudah selesai, sudah mulus dan siap open traffic," katanya.

Mendapati masih adanya kendaraan besar yang melintas di sisa Jembatan Balun (sisi selatan), ia menilai belum boleh, apalagi yang melebihi beban.

"Beban yang jembatan lama SNI-nya lama tahun 1979, jadi riskan. Jembatan tidak harus ditutup total, motor dan mobil kecil tetap boleh lewat. Saya sarankan itu pada pak polisi," tandasnya.

Ia meminta para pengguna jalan untuk sabar menunggu untuk kurun waktu 10 hari ke depan.

"Sabar sedikit, tunggu mungkin 10 hari lagi, biar lebih aman," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved