Berita Lumajang
Wisata Pantai Lumajang Dibuka saat Libur Lebaran, Jadi Momentum Pulihkan Ekonomi Masyarakat
Lama tak terdengar kegentingan penularan Covid-19 membuat sejumlah aturan pembatasan mobilitas masyarakat mulai berangsur-angsur longgar.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Lama tak terdengar kegentingan penularan Covid-19 membuat sejumlah aturan pembatasan mobilitas masyarakat mulai berangsur-angsur longgar.
Setelah dua kali Idul Fitri warga Lumajang dilarang berkunjung ke pantai saat libur lebaran, kabarnya tahun ini aturan tersebut tidak diberlakukan lagi. Ada wacana semua wisata pantai akan dibuka kembali ketika lebaran nanti.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati. Namun, karena status PPKM Lumajang masih berada di level 3 geliat kemungkinan kuota kunjungan wisata masih diberlakukan pembatasan.
"Wisata tetap buka tapi dengan kondisi level 3 di Lumajang akan kita terapkan prokes dan pembatasan maksimal 25% kapasitas pengunjung. Ini masih kita tunggu informasi level ppkm sampai minggu terakhir jelang lebaran untuk ambil sikapnya," kata Yuli, Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas saat Mudik Lebaran, Polres Malang Petakan Lokasi Rawan Macet
Yuli menambahkan, selain wisata pantai beberapa lokasi wisata lain juga ikut dibuka.
Di antaranya yakni Water Park KWT, Ranu Klakah, Pemandian Selokambang, dan B-29. Menurutnya, pembukaan wisata secara serentak ini dampaknya bisa memulihkan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar wisata.
"Ini selaras dengan ambisi pak bupati. Semoga saja evaluasi PPKM menjelang lebaran nanti hasilnya bagus. Jadi kami bisa segera terbitkan surat edaran kepada pengelola wisata-wisata," ujarnya.
Yuli berpesan kelonggaran ini bisa dimanfaatkan para pengelola menyiapkan strategi untuk merebut hati wisatawan. Salah satunya menambah destinasi dan memperbaiki layanan. Sehingga, pasca libur lebaran wisata benar-benar bergeliat.
"Masyarakat itu sudah jenuh 2 tahun dibatasi. Ini yang harus dijadikan modal pengelola wisata berbenah, berlomba-lomba memperbaiki wisatanya. Yang penting tetap taati prokes," pungkasnya.
Baca juga: Siasat Kapolda Jatim Hadapi Membludaknya Kunjungan Destinasi Wisata saat Libur Lebaran
