Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran
Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Ternyata Ayah Tiri Pacar Korban, Asmara Jadi Motif Pembunuhan?
Sosok pelaku pembunuh mahasiswa kedokteran kampus terkemuka di Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25), diduga kuat masih terbilang sebagai orang dekat
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Sosok pelaku pembunuh mahasiswa kedokteran kampus terkemuka di Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25), diduga kuat masih terbilang sebagai orang dekat korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, sosok pelaku pembunuhan yang terbilang masih orang dekat itu, adalah seorang pria berusia dewasa, yang diduga merupakan ayah tiri dari kekasih korban.
Diduga kuat ada motif dendam atas tindakan pelaku yang bertautan dengan status hubungan asmara yang sedang terjalin di antara si korban dan si anak tiri pelaku.
Sementara itu, Direktur Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto masih enggan merinci hasil tahapan lanjutan proses penyidikan terhadap pelaku.
Baca juga: Breaking News, Anggota DPRD Bojonegoro Akhiri Hidup di Tepi Bengawan Solo, Warga Geger
Bahkan, perihal hasil rekonstruksi yang telah berlangsung pada Sabtu (16/4/2022) dini hari tadi. Kemudian metode atau sarana alat yang digunakan pelaku menghabisi korban.
Hingga motif mendasar dari perbuatan pelaku yang nekat mengeksekusi korban, Totok masih belum melansir informasi tersebut secara detail.
Mantan Kasubdit II Ditipidkor Bareskrim Polri itu mengaku, pihaknya masih menunggu hasil penyidikan secara lengkap yang masih terus dikembangkan anggotanya.
Dan, mantan Kapolres Trenggalek itu, menjanjikan dalam waktu dekat informasi hasil penyidikan kasus tersebut akan segera dilansir ke hadapan publik.
"InsyaAllah minggu depan kami rilis. Biar tim bekerja dulu," ungkap mantan Kapolres Malang Kota itu, saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (16/4/2022).
Dini hari tadi, anggota Subdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim membawa pelaku pembunuhan untuk melakukan rekonstruksi adegan pembunuhan di tempat kejadian perkara (TKP).
Yakni, di lahan kosong, yang berdekatan dengan sebuah bangunan rumah makan di kawasan Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan.
Pantauan Surya.co.id, di lokasi, rombongan Tim Subdit Jatanras Direskrimum Polda Jatim yang mendatangi lokasi penemuan mayat itu, sekitar pukul 01.05 WIB, dengan mengendarai tujuh unit mobil.
Rombongan berada di lokasi tersebut untuk melakukan rekonstruksi, dalam kurun waktu tidak lebih dari 30 menit.
Satu orang di antara kerumunan rombongan itu, terlihat seorang pria yang mengenakan kaus warna hitam, rambut cepak, dengan tinggi badan sekitar 165 sentimeter, kulit sawo matang dan kedua tangannya diikat.
Dugaan kuat, pria dengan ciri-ciri tersebut adalah pelaku pembunuhan mahasiswa jurusan kedokteran asal Tulungagung itu.
Ada beberapa adegan yang diperagakan. Mulai dari cara terduga pelaku memasukkan mobil ke area kosong bekas bongkaran gudang itu, hingga cara pelaku menurunkan korban dari mobilnya. Termasuk, pelaku juga sempat mempraktikkan saat ia mencekik leher korban.
Adegan per adegan diperagakan dengan sangat rapi sekali oleh pelaku. Dalam pengamatan, pelaku terlihat sangat serius menunjukkan aksi jahatnya kepada Tim Jatanras Polda Jatim. Pelaku terlihat tenang menunjukkan apa saja yang dilakukan di saat dirinya membuang korban.
Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.
Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).
Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.
Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah mengering membekas di tangan kirinya.
Diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.
Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.
Namun sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan.
Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.
Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji masih melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp150 ribu.
Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.
Kumpulan berita Jatim terkini