Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran
7 Fakta Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran Malang: Mobil Hilang - Pelaku Diduga Ayah Tiri Pacarnya
7 fakta pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB): pelaku diduga ayah tiri pacar korban hingga mobil korban sempat dinyatakan hilang.
Pelaku terlihat tenang menujukkan apa saja yang dilakukan di saat dirinya membuang korban.
5. Polisi datangi rumah pacar korban

Tim dari INAFIS Polda Jatim didampingi tim dari Jatanras Polda Jatim mendatangi sebuah rumah yang terletak di Jalan Halmahera II Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen Kota Malang, Minggu (17/4/2022) siang.
Sebelumnya, selain mendatangi rumah itu, anggota tim juga mendatangi satu rumah lainnya yang berada di Jalan Kyai Tamin Gang I.
Dua tim tersebut tiba di lokasi sekitar pukul 12.50 WIB. Setelah meminta izin terlebih dahulu ke pemilik rumah, tim tersebut masuk ke rumah sekitar pukul 13.00 WIB.
Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, rumah berwarna krem dan bernomor 6 tersebut, diduga merupakan rumah yang dihuni oleh ZI, yang merupakan terduga pelaku pembunuh mahasiswa kedokteran kampus terkemuka di Malang.
Salah seorang warga sekitar, Agus mengatakan selain ZI, rumah tersebut juga dihuni oleh TS dan ibunya.
"Iya benar, ZI tinggal disitu sama istrinya dan anak perempuannya," ujarnya kepada TribunJatim.com di lokasi.
Perlu diketahui, TS merupakan salah satu saksi sekaligus pacar dari korban terduga pembunuhan tersebut.
Dirinya menuturkan, pihak kepolisian telah mendatangi rumah tersebut sebanyak dua kali.
6. Sosok terduga pelaku pembunuhan mahasiswa kedokteran UB

Terduga pembunuh mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang (FK UB) berinisial ZI, dikenal tertutup oleh warga sekitar.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang warga Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang tinggal di dekat rumah ZI, bernama Agus.
"Dia itu (ZI) biasa dikenal warga dengan nama panggilan Han. Orangnya tidak mau kumpul sama tetangga," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (17/4/2022).
Dirinya juga menjelaskan, ZI tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga.
"Enggak pernah semrawung (akrab) sama tetangga. Orangnya tertutup," pungkasnya.
ZI disebut memiliki usaha jual beli ponsel di Malang Plaza.
Dari informasi yang didapat, tempat usaha milik ZI itu berada di Malang Plaza Lantai 3.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang pemilik usaha jual beli ponsel di Malang Plaza bernama Maher (33).
"Iya benar, dia (ZI) sudah membuka duluan konter ponsel di sini. Saya baru buka konter di sini tahun 2006," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (17/4/2022).
Dirinya menjelaskan, konter milik ZI itu menjual ponsel baru maupun bekas.
"Seingat saya hanya berjualan ponsel, tidak menerima servis. Dan orangnya biasa-biasa saja. Tidak ada hal aneh-aneh atau mencurigakan," ungkapnya.
Dirinya juga menerangkan, ZI dikenal pribadi yang ramah dan rajin beribadah.
"Orangnya rajin salat. Kalau sudah dengar suara azan, langsung salat sambil mengingatkan teman-teman di sini," jelasnya.
Maher menuturkan, ZI sudah tidak berjualan di Malang Plaza sejak tahun 2013. Usai menikah dengan ibu TS.
7. BPL dimakamkan di Blitar

Sejumlah teman dan keluarga ikut mengantarkan pemakaman jenazah Bagus Prasetya Lazuardi (BPL), mahasiswa kedokteran Malang asal Tulungagung yang diduga menjadi korban pembunuhan di Pasuruan.
BPL dimakamkan TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/4/2022) dini hari.
"Jenazah selesai dimakamkan sekitar pukul 02.00 WIB. Yang memakamkan rukun kematian Desa Bendosari. Dari keluarga dan teman korban banyak yang ikut mengantarkan proses pemakaman," kata juru kunci TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Purnomo .
Purnomo mengatakan mendapat informasi pemakaman korban dari rukun kematian Desa Bendosari sekitar pukul 21.30 WIB.
Jenazah korban baru tiba di Desa Bendosari sekitar pukul 01.00 WIB.
"Keluarga minta izin ke rukun kematian untuk memakamkan jenazah korban di Desa Bendosari," ujarnya.
Dikatakannya, korban bukan warga Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Tetapi, orang tua korban memiliki tanah dan rumah yang digunakan untuk usaha di Desa Bendosari.