Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

1 Dunia Tertipu, Wanita ini Akting Sakit Parah Demi Sumbangan Nyaris Rp1 M, Kelicikan Berakhir Miris

Nicole Elkabbas berpura-pura menderita kanker ovarium untuk mendapatkan lebih dari 45.000 poundsterling atau lebih dari 800 juta rupiah dari donatur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
tribunnews.com
ILUSTRASI Uang. Berita wanita akting sakit parah untuk foya-foya. 

TRIBUNJATIM.COM - Wanita ini berhasil membuat satu dunia merasa kasihan hingga tertipu aktingnya.

Wanita itu nekat pura-pura sakit parah yakni kanker untuk memenuhi kehidupan mewahnya.

Pasalnya, kelicikan wanita itu terungkap setelah berhasil mendapat sumbangan Rp 800 juta.

Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Baca juga: Sendirian di Kamar, Wanita Menjerit Selimutnya Mendadak Ditarik, Nasib Pelaku Berakhir Tragis: Jatuh

Wanita yang melakukan hal itu adalah seorang ibu bernama Nicole Elkabbas.

Nicole Elkabbas berpura-pura menderita kanker ovarium untuk mendapatkan lebih dari 45.000 poundsterling atau lebih dari 800 juta rupiah dari donatur.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunMedan, Senin (18/4/2022), Nicole Elkabbas yang berusia 44 tahun asal Broadstairs Kent, Inggris, mengklaim bahwa dia perlu membayar untuk perawatan sakit kanker ovarium.

Baca juga: Hunian Baru Habiskan Rp 20 M, Ayu Ting Ting Tolak Mentah-mentah Keinginan Umi Kalsum: ini Rumah Ayu

Dia membuat situs web amal GoFundMe, tetapi malah mentransfer sumbangan itu ke rekening bank miliknya sendiri.

Halaman penggalangan dana berjudul 'Nicole membutuhkan perawatan bantuan kami' ditulis sebagai orang ketiga dari ibunya, yang Elkabbas pedulikan sepanjang waktu.

Sayangnya ia telah mempermainkan hati sanubari publik dengan menggambarkannya dirinya sebagai 'putri yang cantik' dan 'ibu yang penuh kasih untuk anak berusia 11 tahun'.

Baca juga: Postingan Terakhir Daood Abdullah Al Daood Debu Sebelum Kecelakaan Maut, Kini Banjir Doa: Blessing

Terungkap, dia tidak pernah didiagnosis menderita kanker ovarium dan malah menggunakan sejumlah besar uang tunai untuk mendanai kecanduan judinya.

Selain itu dia menggunakan uang donasi untuk melunasi utang yang menumpuk, dan menjalani gaya hidup mewah, termasuk 3.592 Euro untuk tiket menonton pertandingan sepak bola Spurs.

Nicole Elkabbas juga melakukan perjalanan ke Spanyol pada enam kesempatan terpisah, termasuk hanya beberapa minggu sebelum ditangkap. 

Namun Nicole Elkabbas mengklaim mengunjungi klinik spesialis di mana operasinya akan menelan biaya 40.000 Euro dan 13.700 Euro per bulan untuk siklus perawatan obat yang berlangsung antara 6-12 bulan.

Jaksa penuntut, Ben Irwin, menjelaskan gambar di situs GoFundMe yang menunjukkan Nicole Elkabbas sedang di ranjang rumah sakit sebenarnya foto dari operasi untuk mengangkat kantung empedunya.

Operasi di Rumah Sakit Swasta Spencer di Margate, Kent, itu dibayar oleh asuransi kesehatan swasta dan sama sekali tidak terkait dengan kanker.

Konsulat Jenderal George Tsavellas, yang melakukan operasi lubang kunci pada Januari 2018, menemukan 'tidak ada keganasan apapun' dan mengatakan kedua indung telur 'terlihat normal'.

"Dia tidak menggunakan uang itu untuk pengobatan kanker," kata Ben Irwin dikutip dari Mirror.co.uk, Minggu (17/4/2022).

"Ms Elkabbas malah menggunakan uang itu untuk berjudi, membayar hutang lama dan mendanai gaya hidupnya yang mahal," tandasnya.

Baca juga: Mengintip Rumah Baru Ayu Ting Ting di Depok yang Tampak Megah Bak Mall, Seleranya Sultan

Menurut Irwin, terdapat seorang korban yang langsung mentransfer 4.900 pounsterling setelah dia diyakinkan oleh 'kebohongan' Nicole Elkabbas.

Sebelumnya, Elkabbas mengaku telah didiagnosis kanker ovarium sebelum dia membuat halaman GoFundMe oleh konsultan ginekolog Nicholas Morris.

Namun Morris mengatakan Nicole Elkabbas tidak pernah menjadi pasiennya dan malah menyebut klaim Elkabbas sebagai 'fantasi sempurna'.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tuban, Mobil Calya Melaju Kencang Hantam Truk Parkir, 5 Orang Meninggal Dunia

Sebelumnya, terungkap aksi pengemis yang pura-pura sakit dan tak punya rumah.

Modus operandi seorang penipu tua asal Yishun itu terungkap ketika seorang saksi mengikutinya.

Hal itu dilakukan setelah dia melihat pria tua itu mengemis pada 31 Oktober.

Pembaca, yang hanya dikenal sebagai Deng, 73, mengatakan pria itu, yang tampaknya berusia 80-an, berdiri di pintu masuk Kota Northpoint.

Pria tua itu mengatakan kepada orang yang lewat bahwa ia "tidak punya rumah, tidak ada yang merawatnya dan tidak punya uang untuk makan."

Pria itu juga mengklaim bahwa dia sakit dan mengatakan dia tidak punya uang untuk mengunjungi dokter.

"Ketika dia berbicara, suaranya bergetar. Dia juga harus bersandar pada tiang untuk ntuk menstabilkan dirinya. Dia terlihat sangat lemah dan menyedihkan," kata Deng kepada harian China, dikutip TribunJatim.com dari Grid.ID.

Baca juga: Nasib Artis Dulu Divonis Kanker hingga Umur Sisa 4 Bulan, Ternyata Masih Hidup, Istri Jualan Takjil

Tetapi ketika seorang pejalan kaki menawarkan untuk menemani pria itu ke dokter, dia menolaknya dan meminta uang tunai kepada wanita itu.

 Hanya dalam 10 menit, pria itu menerima sumbangan dari tujuh atau delapan orang.

Mereka masing-masing memberinya dua hingga lima dolar.

Tidak menyadari bahwa Deng telah mengamatinya, pria itu kemudian berubah sehat dan berjalan ke halte bus terdekat.

Karena curiga terhadap pria itu, Deng mengikutinya sampai ke outlet Singapore Pools.

Yang membuatnya marah, pria itu memakai sumbangan yang dia terima untuk membeli tiket lotere.

Baca juga: Baru Berhasil Lawan Kanker Payudara, Paru-paru Penyanyi Lawas Dipenuhi Cairan, Nasib Kini Tutup Usia

Deng kemudian memanggil polisi dan melaporkan kejadian itu.

Pria itu diinterogasi oleh petugas polisi yang tiba di tempat kejadian tak lama kemudian.

Ketika dikunjungi oleh wartawan di sebuah flat di Yishun, pria itu, yang tidak disebutkan namanya, membantah bahwa dia telah mengemis.

Dia juga mengatakan bahwa dia tinggal di Sembawang dan hanya datang ke Yishun untuk mengunjungi teman-temannya.

Di bawah Undang-Undang Orang Miskin, setiap orang yang ditemukan mengemis di tempat umum dapat dimasukkan ke dalam rumah kesejahteraan jika mereka diketahui tidak memiliki sarana penghidupan.

Namun, pengemis yang menyebabkan gangguan di depan umum beberapa kali dapat didenda hingga $ 3.000 atau setara dengan Rp 42 juta atau dipenjara hingga dua tahun.

Baca berita viral lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved