Arti Kata
Apa itu 'Itikaf'? Biasa Dilakukan di Masjid pada 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Raih Lailatul Qadar
Pada 10 hari terakhir Ramadan bisa umat Muslim melakukan itikaf di masjid. Lantas, apa itu itikaf?
TRIBUNJATIM.COM - Pada 10 hari terakhir Ramadan biasanya umat Muslim melakukan itikaf di masjid.
Hal ini semata untuk meraih Lailatul Qadar.
Lantas, apa sebenarnya arti kata itikaf itu?
Simak penjelasannya dilansir dari Kompas.com, Senin (18/4/2022).
Berbagai keistimewaan dari iktikaf menjadi hal yang diutamakan oleh umat muslim, termasuk salah satu upaya untuk meraih malam Lailatul Qadar.
Baca juga: Arti Kata Nuzulul Quran, Momen Penting di Bulan Ramadan yang Diperingati Tiap Malam 17 Ramadan
Pengertian itikaf
Adapun itikaf berasal dari bahasa Arab "Akafa" yang berati menetap, mengurung diri atau terhalangi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Itikaf merupakan berdiam diri beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu.
Berdiam diri ini dilaksanakan dengan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Sementara itu, dikutip situs Nahdlatul Ulama (NU), secara terminologi itikaf adalah berdiam diri di masjid disertai dengan niat.
Tujuannya adalah semata-mata beribadah kepada Allah SWT.
Baca juga: Cara Salat Lailatul Qadar & Surat yang Dibaca, Serta Doa Lailatul Qadar Dianjurkan Nabi Muhammad SAW
Niat
Dilansir dari Kompas.com, iktikaf atau itikaf umumnya dilaksanakan di masjid, akan tetapi di tengah situasi pandemi, itikaf dapat dilaksanakan di rumah.
Adapun itikaf dapat dilaksanakan di masjid dengan membaca niat:
"Nawaitu an a'takifa fi hadzal masjidil ma dumtu fih", yang berarti, “Saya berniat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya."
Niat itikaf lain yang dapat digunakan seperti dikutip dari Kitab Al-Majmu’ karya Imam An-Nawawi:
"Nawaitul i'tikafa fi hadzal masjidil lillahi ta'ala", yang artinya, “Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.”
Waktu yang tepat menjalankan itikaf di Bulan Ramadan sebaiknya dimulai pada 10 hari terakhir Ramadan.
Baca juga: Lailatul Qadar Jatuh Malam ke Berapa? Ketahui Tanda-tanda Lailatul Qadar dan Doa yang Dianjurkan
Rukun dan syarat
Terdapat ada empat rukun itikaf yang perlu diperhatikan, yakni:
- Niat itikaf
- Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah salat Masjid untuk tempat iktikaf
Orang yang beritikaf
Ada beberapa syarat itikaf, yakni:
1. Islam
Itikaf adalah salah satu bentuk ibadah.
Sebagaimana dalam peribadat lainnya, Islam merupakan syarat mutlak yang harus ada pada diri sang pelaku.
Dalam buku I'tikaf Penting dan Perlu (2004) karya Ahmad Abdurrazaq Al-Kubaisi, dengan kata lain setiap ibadah yang tidak dibarengi dengan syarat Islam maka tidaklah diterima dan tidak ada pahala.
2. Berakal
Berakal juga merupakan syarat mutlak yang harus ada pada setiap pelaku ibadah apa pun.
Orang gila atau yang tidak berakal tidak dibebanu taktif.
Masalahnya, segala amalan harus disertai niat sedangkan orang tidak berakal tidak mampu melakukan niat.
Mereka tidak dapat membedakan mana yang benar dan salah.
3. Suci dari junub, haid, dan nifas
Dijelaskan bahwa orang yang junub (suami istri yang telah bersetubuh atau mimpi bersetubuh tetapi belum mandi), wanita haid, dan melahirkan tapi belum sampai pada hari ke 40 adalah orang-orang yang dilarang masuk atau tinggal di masjid.

Iktikaf di rumah
Dikutip dari Kompas.com, Ustaz Maulana mengatakan, sejatinya, iktikaf lebih baik dilaksanakan di masjid karena iktikaf itu sendiri memiliki arti berdiam diri di masjid.
Pendapat ini didasarkan pada dalil firman Allah SWT di dalam Al Quran:
"Sedang kamu beriktikaf di dalam masjid." (Surat Al Baqarah ayat ke 187).
"Iktikaf kan artinya berdiam diri di masjid dengan syarat-syarat tertentu semata-mata niat beribadah kepada Allah SWT," kata dia.
Namun, apabila terjadi sesuatu hal yang mengancam keselamatan umat Muslim seperti pandemi Covid-19 saat ini, iktikaf lebih baik dilakukan di rumah.
Tata cara itikaf di rumah dapat dilakukan dengan beberapa hal:
Pertama, sebaiknya mengucapkan niat: "Nawaitu al-i’tikafa fî hadza al-makani lillahi ta'ala."
Kedua, yakni bangun pada jam 1 dini hari dan lakukan shalat malam, misalnya shalat tahajud, shalat taubat, dan shalat hajat.
Sebelum melakukan salat malam dan iktikaf, diwajibkan untuk menyucikan diri dengan berwudhu.
Kemudian, puncak iktikaf terjadi di jam 2-3 dini hari yang dilakukan dengan bermunajat, berzikir, dan membaca Al Quran.
Adapun, waktu pelaksanaan Iktikaf adalah pada saat malam ke-21 Ramadan atau malam sepuluh terakhir.
Baca artikel arti kata lainnya