Ramadan 2022
Kapan Waktu Lailatul Qadar Ramadan 2022? Ada Cara Hidupkan Malam Lailatul Qadar Bagi Perempuan Haid
Simak cara menghidupkan malam Lailatul Qadar bagi perempuan haid. Momen yang dinantikan di Bulan Ramadan.
TRIBUNJATIM.COM - Malam Lailatul Qadar menjadi salah satu momen yang dinantikan di Bulan Ramadan.
Umat Islam dianjurkan menghidupkan malam Lailatul Qadar.
Lantas apakah perempuan haid bisa turut menghidupkan malam Lailatul Qadar?
Sebelum itu perlu diketahui cara menghidupkan malam Lailatul Qadar yakni dengan memperbanyak beribadah, seperti melalukan shalat sunnah, memperbanyak membaca Al Quran ataupun juga berdzikir.
Lailatul Qadar merupakan peristiwa turunnya Al Quran secara utuh dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah di langit dunia.
Baca juga: Cara Atasi Ngantuk Setelah Sahur, Jangan Langsung Tidur! Bisa Bikin Perut Buncit hingga Obesitas
Wakil Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Miftahulhaq, M.S.I menerangkan, kemuliaan Lailatul Qadar ini seperti dijelaskan dalam surat Al Qadr.
Di surat tersebut, diterangkan bahwa malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan.
Dalam buku Panduan Ramadhan terbitan Pustaka Muslim dijelaskan riwayat hadist, menyebutkan Lailatul Qadar.
Dalam sebuah riwayat, Aisyah menceritakan Rasulullah sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).
Namun, untuk seorang perempuan yang sedang mengalami haid, bagaimana cara menghidupkan malam Lailatul Qadar?
Baca juga: Apakah Nuzulul Quran Berkaitan dengan Lailatul Qadar? Simak Sejarah Peristiwa Turunnya Al Quran
Baca juga: Apa itu Itikaf? Biasa Dilakukan di Masjid pada 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Raih Lailatul Qadar
Cara menghidupkan malam Lailatul Qadar bagi perempuan haid

Wanita yang sedang haid, nifas, dan musafir tetap bisa menghidupkan malam Lailatur Qadar.
Namun karena wanita haid dan nifas tidak boleh melaksanakan shalat ketika kondisi seperti itu, maka dia boleh melakukan amalan ketaatan lainnya.
Seseorang yang tidak berpuasa karena kondisi yang dibolehkan oleh syariat tetap mendapatkan hak yang sama untuk bisa menghidupkan malam qadar.