Contohkan KH Hasyim Asyari dan Bung Karno, KH Fahmi Tebuireng Pesan PDIP Madiun Jaga Silaturahmi

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadziq menekankan pentingnya silaturahmi kepada para kader dan simpatisan PDI Perjuangan Kota Madiun.

Hal tersebut disampaikan Gus Fahmi, sapaan akrabnya, saat memberikan tausiyah dalam acara buka bersama di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Madiun, Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Taman, Selasa (19/4/2022).

"Yang saya sampaikan adalah pentingnya silaturahmi, saya kasih contoh bagaimana silaturahmi antara KH Hasyim Asyari dengan Bung Karno, mereka sangat akrab dan berteman baik. Bung Karno kalau ada permasalahan konsultasinya kepada Mbah Hasyim," kata Gus Fahmi ditemui di sela-sela buka bersama.

Baca juga: Soal Kasus Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran Malang, Polisi Periksa Sejumlah Saksi

Cucu Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari tersebut berharap keluarga PDI Perjuangan bisa melanjutkan tradisi silaturahmi dua tokoh bangsa tersebut, baik sekarang maupun hari-hari yang akan datang.

"Terutama (silaturahmi PDI Perjuangan) dengan warga NU ini harus dijaga. Kalau PDIP dan NU menjaga silaturahmi, Insyaallah NKRI tidak akan bisa dirusak oleh siapapun," lanjutnya.

Gus Fahmi juga menyebutkan sejumlah manfaat dari silaturahmi yang diajarkan dalam Islam mulai dari memperpanjang umur, memperlancar rezeki, dan memperbanyak saudara.

"Kalau silaturahmi itu kan otomatis orangnya senang, menjadi sehat karena imunnya meningkat," ucapnya.

Senada dengan Gus Fahmi, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Madiun, Anton Kusumo, mengatakan tujuan dari buka bersama ini adalah memperkuat silaturahmi baik internal partai, simpatisan, maupun elemen masyarakat lain di Kota Madiun.

"Ini adalah bagian dari ajaran bung Karno bahwa politik itu adalah bagian silaturahmi, untuk itu kami silaturahmi dengan siapapun juga," jelas Anggota DPRD Kota Madiun tersebut.

Menurut Anton, silaturahmi juga bertujuan untuk menjaga paham Pancasila yang saat ini banyak dirong-rong oleh paham-paham radikalisme.

"Paham di luar Pancasila ini luar biasa, dan silaturahmi ini bagian dari usaha melawan radikalisme dan intoleransi tersebut yang sudah barang pasti menjadi kewajiban setiap anak bangsa," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik di Google news TribunJatim.com