Moto3
Start dari Posisi ke-2, Mario Aji justru Melorot Jauh dan Gagal Dapat Poin, Sang Manajer Buka Suara
Pembalap Moto3 asal Indonesia, Mario Aji lagi-lagi harus gigit jari lantaran gagal naik podium pada Moto3 Portugal 2022.
TRIBUNJATIM.COM - Pembalap Moto3 asal Indonesia, Mario Aji lagi-lagi harus gigit jari lantaran gagal naik podium pada Moto3 Portugal 2022.
Hal ini sangat disayangkan, mengingat Mario Aji mengawali balapan dari posisi start di urutan kedua.
Menanggapi hasil tersebut, Manajer Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama, angkat bicara.
Mantan pembalap MotoGP itu menyoroti kegagalan Mario Aji bersaing di baris depan pada Moto3 Portugal 2022.
Peluang besar meraih podium dimiliki Mario Suryo Aji saat tampil pada sesi balapan Moto3 Portugal 2022, Minggu (24/4/2022) kemarin.
Bagaimana tidak? Mario Aji mengawali balapan di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal dengan menduduki posisi start di urutan kedua.
Baca juga: Hasil dan Update Klasemen MotoGP 2022: Quartararo Meroket, Mir-Miller Gagal Finis Usai Tabrakan
Meski menempati posisi start yang cukup strategis, tidak serta membuat jalannya balapan menjadi mudah untuk Mario Aji.
Lintasan Algarve yang kering membuat pembalap asal Magetan, Jawa Timur itu keteteran setelah bendera start dikibarkan.
Posisinya terus merosot hingga terlempar dari zona poin dan akhirnya harus mengakhiri balapan selama 21 lap itu di posisi ke-16.
Hasil ini tentu menjadi kerugian bagi Mario Aji, di mana dia gagal membawa pulang poin dari seri Moto3 Portugal 2022.
Tak ayal, hasil ini juga sedikit meninggalkan rasa kecewa dalam benak Hiroshi Aoyama sebagai manajer tim.
Dia sama sekali tak menyangka dengan hasil ini terlebih setelah melihat performa gemilang Mario Aji di lintasan basah dalam dua hari pertama Moto3 Portugal 2022.
"Kami menjalani dry race setelah akhir pekan berjalan penuh dalam kondisi hujan," kata Hiroshi Aoyama, melalui siaran pers Honda Team Asia.
Baca juga: Hasil MotoGP Portugal 2022: Quartararo Tak Terkejar dan Finis Pertama, Mir dan Miller Tabrakan
Lebih lanjut, pria asal Jepang tersebut merasa bahwa balapan dalam kondisi kering masih menjadi kelemahan besar Mario Aji.
Lintasan yang kering membuat pembalap berusia 18 tahun tersebut tampil tidak segarang saat sesi latihan bebas dan kualifikasi.