Honda Brio Tertabrak Kereta di Surabaya
Teriakan Terakhir Sukarno ke Pengemudi Mobil Honda Brio, 'Bengok Enggak Karuan', Tewaskan 3 Remaja
Sukarno mengaku telah melakukan mekanisme pemberian tanda berhenti kepada setiap kendaraan yang akan melintas, dari arah barat ataupun timur.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ficca Ayu Saraswaty
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sukarno (47) penjaga perlintasan kereta api swadaya mengaku telah berusaha meneriaki pengemudi mobil Honda Brio.
Tidak hanya Sukarno, empat orang warga juga ikut memberhentikan mobil Honda Brio.
Namun, mobil Honda Brio tersebut tidak mau berhenti.
Nahas kecelakaan maut pun tak terelakkan.
Mobil Honda Brio itu dihantam oleh KA Sancaka.
Baca juga: Ini Identitas Tiga Korban Tewas dalam Kecelakaan Honda Brio Tertabrak Kereta di Jambangan Surabaya
Penjaga perlintasan kereta api swadaya, Sukarno (47) menjelaskan kronologi kecelakaan maut Honda Brio tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu, Jalan Kebonsari Manunggal, Kebonsari, Jambangan, Surabaya, hingga merenggut tiga nyawa, Minggu (24/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat itu, kendaraan Honda Brio bernopol L-1120-QC melaju dari arah barat menuju ke timur. Atau dapat disebut melaju dari arah jembatan bentang layang Tol Kebonsari menuju ke kawasan Injoko.
Saat KA Sancaka Jurusan Surabaya-Yogyakarta melintas dari arah utara ke selatan, Sukarno mengaku telah melakukan mekanisme pemberian tanda berhenti kepada setiap kendaraan yang akan melintas, dari arah barat ataupun timur.
Terbukti, dari arah timur atau Injoko, terdapat tiga pengendara motor yang berhenti untuk mematuhi petunjuk instruksi tanda berhenti darinya, menggunakan tongkat menyala berwarna merah.
Baca juga: Impian Terakhir Korban Tragedi Honda Brio Vs Kereta, Kakak Pilu Ingat Ibu Nunggu, Teman: Gak Nyangka
Namun sebuah mobil Honda Brio malah melaju dengan kencang seperti tidak mengindahkan petunjuk tanda berhenti yang dilakukannya.
"Dari timur ada motor 3, kalau gak salah. Motor sudah berhenti. Ada mobil satu dari arah barat, jalan terus. Saya setop masih jalan terus, gak mau berhenti," ujarnya pada awak media di lokasi, Senin (25/4/2022) dini hari.
Sukarno juga mengaku telah meneriaki pengemudi mobil tersebut.
Bahkan upaya yang dilakukan pria berkacamata itu, juga diikuti oleh empat orang warga yang ikut nongkrong berjaga bersama dirinya di bahu jalan perlintasan rel.
"Sudah saya teriaki. Bengok-bengok (teriak-teriak) orang 4 sudah mbengok (teriak) gak karu-karuan. Kan ada orang cangkruk (nongkrong) di sini. Sudah saya setop. Enggak sempat berhenti. Langsung jalan terus, enggak mau berhenti," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Honda Brio Tertabrak Kereta di Surabaya, Ramai Teriakan, Warga di Pos Langsung Lari