Berita Tulungagung
Meski Kasus DBD di Tulungagung Terus Menurun, Kasus Baru Masih Terjadi di Kawasan Padat Penduduk
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tulungagung terus menurun, kasus baru masih terjadi di kawasan padat penduduk, utamanya wilayah kumuh.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Seiring dengan menurunnya curah hujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung juga terus menurun.
Data di Dinas Kesehatan (Dinkes), pada Maret 2022 ada 44 kasus DBD.
Maret 2022 menjadi 20 kasus, dan April 2022 menjadi 15 kasus.
Dari semua kasus itu, ada dua kasus kematian pasien, semuanya anak-anak.
"Curah hujan saat ini sudah terus turun. Namun masih ada hujan sporadis," terang Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Didik Eka, Kamis (28/4/2022).
Meski demikian, Didik Eka tetap meminta masyarakat waspada.
Kasus DBD masih terjadi di kawasan tertentu, utamanya wilayah kumuh dan padat penduduk.
Di wilayah yang kurang bersih memungkinkan air hujan tertampung di aneka benda, dan menjadi sarang nyamuk.
"Makanya kasus yang muncul juga sporadis, dimana ada air hujan yang tertampung di aneka benda," sambung Didik Eka.
Pada situasi cuaca normal, kasus baru DBD mulai kosong pada bulan Juni.
Situasi ini terus terjadi hingga Juli dan Agustus, bahkan sampai terjadi hujan di musim berikutnya.
Selain itu, kasus baru yang terjadi di Tulungagung juga karena kasus 'impor.'
"Sebenarnya tertular di daerah lain, kemudian pulang ke Tulungagung. Jadi kasusnya tercatat di Tulungagung," tutur Didik Eka.
Selama ini, Dinkes melakukan pengasapan (fogging) di daerah yang terjadi penularan DBD.