Berita Surabaya
Tak Ada Hubungannya dengan Vaksin, Hepatitis Akut Serang Anak yang Belum Vaksin Covid-19
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya (etiologinya) tidak bisa dikaitakan dengan
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya (etiologinya) tidak bisa dikaitakan dengan Vaksin Covid-19.
Pasalnya penyakit ini ditemukan pada anak-anak yang belum mendapat vaksin Covid-19.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, dr Muzal Kadim Sp A menerangkan menyatakan penyakit ini menyerang anak-anak karena sistem imun dalam tubuhnya masih rentan atau belum kuat.
"Saat ini juga diduga berkaitan atau (menyerang) bersamaan dengan covid atau penyebab langsung. Masih diduga, karena selama ini covid tidak pernah menimbulkan gejala seperti hepatitis ini,"ujarnya.
Baca juga: Madura Gempar, Diduga Oknum Direktur BUMD di Sumenep Berselingkuh dan Digerebek Warga
Menurutnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga masih meneliti penyebab pasti hepatitis akut ini. Meskipun pada sejumlah kasus ditemukan bersamaan dengn Adonavirus 41.
"Yang ditemukan ini biasanya bersamaan dengan adonavirus, tapi tidak semua kasus. Ada yang tidak ditemukan adonavirus. Di WHO dan lainnya masih makukan investigasi,"kata dokter spesialis anak di Rumah Sakit Pondok Indah tersebut.
Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya.
Kewaspadaan tersebut juga meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com