Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Polda Jatim: Fatalitas Kecelakaan Arus Mudik-Balik Lebaran Turun, Pemotor Dominasi Laka Lantas

Fatalitas kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan korban tewas, selama arus mudik dan balik, dalam Operasi Ketupat 2022 kurun 12 hari, terbilang men

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Fatalitas kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan korban tewas, sepanjang arus mudik dan balik, selama Operasi Ketupat 2022 kurun 12 hari, terbilang menurun, dibanding tahun lalu.

Catatan Ditlantas Polda Jatim, fatalitas rate tahun 2022 sejumlah 6,8 persen, sedangkan tahun 2021 lalu, sejumlah 11,5 persen. Terdapat selisih 4,6 persen kasus, yang artinya, terjadi penurunan 48 persen fatalitas kasus.

Kemudian, korban meninggal dunia tahun 2022 sejumlah 57 orang, sedangkan tahun 2021 lalu, sejumlah 59 orang. Artinya, terdapat penurunan 3 persen, dari selisih dua kasus.

"Alhamdulillah di tahun 2022 ini. Pelaksanaan Ops Ketupat, fatalitas korban bisa kami tekan (kisaran) 50 persen, dibanding tahun lalu (2021) atau sebelum pelaksanaan operasi," ujar Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman, di Mapolda Jatim, Rabu (11/5/2022).

Sedangkan, catatan lain, menyebut, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas tahun 2022 sejumlah 835 kasus. Sedangkan tahun 2021, sejumlah 509 kasus.

Korban luka berat, tahun 2022 sejumlah 56 orang. Sedangkan, tahun 2021, sejumlah 33 kasus.

Korban luka ringan, tahun 2022 sejumlah 1.221 orang. Sedangkan, tahun 2021, sejumlah 709 orang.

"Memang jumlah kecelakaan tinggi. Karena aktivitas masyarakat juga tinggi. Tetapi yang terpenting, korban meninggal dunia dapat kita minimalisir sedemikian rupa," tuturnya.

Dari jumlah itu, kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan adalah sepeda motor. Tahun 2022, sejumlah 1.153 kendaraan. Tahun 2021, sejumlah 729 kendaraan.

Oleh karena itu, Latif tidak menyarankan masyarakat yang akan melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau motor.

Sementara itu, terdapat tiga wilayah dengan data kecelakaan lalu lintas tertinggi. Pertama, Kabupaten Sidoarjo. Yakni, 69 kasus, dengan dua orang meninggal dunia, empat orang luka berat, dan 84 orang luka ringan.

Kedua, Kabupaten Tuban, yakni 55 kasus, dengan lima orang meninggal dunia, tiga orang luka berat, dan 92 orang luka ringan.

Ketiga, Kabupaten Jombang, yakni 45 kasus, dengan dua orang, delapan orang luka berat, dan 61 orang luka ringan.

"Kecelakaan masih didominasi kendaraan motor. Maka harus waspada pengendara motor, karena sangat rentan sekali. Maka tidak diperkenankan melakukan perjalanan jauh menggunakan motor," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved