Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Tak Mau Kecolongan saat Landai, Pemkab Madiun Siagakan Surveilans Antisipasi Covid-19 Pasca Lebaran

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun tak mau kecolongan dengan melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Madiun. Walaupun Covid-19 sudah sangat

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Sofyan Arif Candra
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Anies Djaka 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun tak mau kecolongan dengan melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Madiun.

Walaupun Covid-19 sudah sangat terkendali, Dinkes tetap menyiagakan tim surveilans untuk mendeteksi adanya pasien Covid-19.

"Terakhir kasus aktif kita cuma 3 pasien, jadi sangat terkendali. Tapi kita selalu aktifkan tim surveilans untuk berjaga-jaga, apalagi kita kan baru saja merayakan Idul Fitri banyak yang mudik ke Kabupaten Madiun," kata Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Madiun, Anies Djaka, Minggu (15/5/2022).

Lebih lanjut, pendeteksian Covid-19 tersebut akan dilaksanakan di fasilitas kesehatan (faskes) yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Madiun.

Baca juga: Libur Idul Fitri Sudah Berlalu Seminggu Lalu, Arus Balik di Lumajang Masih Terus Berlangsung

"Begitu ada yang sakit, tindakan yang pertama kita lakukan adalah mendeteksi apakah pasien tersebut positif Covid-19 atau tidak, sebagai skrining awal," lanjutnya.

Jika memang pasien tersebut positif Covid-19 maka akan dilakukan sebagaimana SOP yang berlaku, jika memang tidak maka pasien tersebut akan dilayani sesuai keluhannya.

Langkah antisipasi penyebaran Covid-19 yang kedua adalah menggenjot capaian vaksinasi Covid-19.

Menurut Anies, penyebab Kabupaten Madiun masih berada di level 2 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lantaran capaian vaksinasi Covid-19 untuk lansia belum menyentuh 70 persen.

"Kita masih 69,20 persen. Kendalanya saat ini masyakarat sudah melihat kasus landai sehingga minat untuk vaksin menjadi kurang," jelasnya.

Begitu juga vaksin booster yang saat ini masih berada di angka 14 persen salah satunya disebabkan karena minat masyarakat yang mulai turun lantaran kasus Covid-19 yang terus melandai.

"Langkah kita terus lakukan sosialisasi pentingnya vaksin kepada masyarakat. Selain itu, ketika ada yang minta vaksin langsung kita layani di faskes," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved