Berita Blitar
Kisah Ayah Coba Selamatkan Anaknya yang Terseret Ombak di Blitar, Korban Sempat Dibawa ke Puskesmas
Siapapun orangtua kalau melihat anaknya dalam bahaya pasti akan melakukan aksi heroik, seperti yang dilakukan Tri (38), warga Desa Mendit
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR -Siapapun orangtua kalau melihat anaknya dalam bahaya pasti akan melakukan aksi heroik, seperti yang dilakukan Tri (38), warga Desa Mendit, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang ini.
Di saat anaknya, Df, berusia 16 tahun terseret ombak besar di Pantai Jolosutro, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, ia langsung terjun dan mengejarnya.
Akibat dari keberanian Tri yang bertaruh nyawanya itu, ia berhasil menyelamatkan anaknya, dari gulungan ombak.
Meski korban sempat syok namun kini sudah sehat setelah sempat ditangani ttim medis. "Korban dan keluarganya sudah pulang (ke Malang).
Baca juga: Akhirnya Terungkap Sudah, Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Bus di Tol Sumo, Sopir Ngebut?
Tadi, ia sempat dibawa ke puskemas (Puskeemas Wates)," tutur AKP Suhariyanto, Kapolsek Wates.
Menurutnya, kejadian itu terjadi pada Minggu (16/05) siang atau sekitar pukul 13.00 WIB. Itu korban bersama orangtuanya dan adiknya, Rd (13).
Sebelum ke pantai, keluarga itu mampir ke kerabatnya yang ada di Desa Ringinrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Dari rumah kerabatnya itu, Tri tak langsung balik. Namun, mungkin karena lagi liburan, sehingga dilanjutkan berwisata ke pantai Jolosutro, yang berjarak sekitar 9 km. Itu melalui jalur antardesa yang ada di Kecamatan Binangun.
"Karena lagi liburan panjang, semua pantai di Blitar selatan dan salah satunya, Pantai Jolosutro lagi ramai pengunjungnya," ungkapnya.
Namun, meski lagi banyak wisatawan yang datang, namun pantai yang dikenal ombaknya cukup besar itu mampu menampungnya. Sebab, hamparan pasir pantainya cukup datar meski sebagian juga ada tebing batunya.
Mungkin, karena banyak pengunjung yang bermain air di tepi panti, sehingga korban dan adiknya langsung menjebur. Sebab, saat itu ombaknya landai. Sementara, orangtuamya mengawasi dari jarak dekat atau sambil duduk-duduk di tepi pantai.
"Di saat korban dan adiknya dan pengunjung lainnya lagi asssyik bermaain, mendadak ombak besar datang. Memang, pantai di situ, ombaknya agak sulit diprediksi karena seringkali tak terduga dan mendadak ombak besar datang," paparnya.
Karena ombak datang begitu cepat, sehingga langsung menghantamnya. Begitu terhantam ombak, korban dan adiknya langsung terseret ombak.
Namun, adiknya bisa menyelamatkan diri sehingga berhasil lolos dari terjangan ombak. Sementara, kakaknya terseret ombak. Untungnya, di saat kondisi anaknya dalam bahaya itu, Tri cukup sigap. Tanpa memikirkan keselamatannya jika terseret gelombang, dia langsung terjun ke laut, untuk mengejar anaknya.
"iya, dia cukup berani. Di saat mengerjar anaknya dengan melawan arus ombak, ia berhasil meraih celana anaknya dan lalu ditariknya," ujarnya.
Di saat mempertahankan tubuh anaknya dari seretan ombak, Tri juga bertaruh dengan melawan ombak. Namun, warga berdatangan dan ikut menolongnya untuk membawa korban ke tepian.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com