Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Virus PMK Mewabah, Permintaan dan Harga Sapi serta Kambing di Madiun Malah Anjlok Jelang Idul Adha

Harga sapi dan kambing di Pasar Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun turun setelah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Sofyan Arif Candra
Harga sapi dan kambing di Pasar Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun turun setelah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur, Rabu (18/5/2022). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Harga sapi dan kambing di Pasar Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun turun setelah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur, Rabu (18/5/2022).

Menurut Agus Suwito, seorang pedagang sapi di Pasar Muneng, harga sapi turun hingga Rp 2 juta per ekor.

Tren penurunan harga sapi ini sudah terjadi sejak sepekan yang lalu setelah kabar virus PMK menyerang sejumlah daerah di Jawa Timur.

Agus sendiri mengaku heran dengan tren penurunan harga tersebut mengingat sapi di Pasar Muneng dalam keadaan sehat-sehat.

Baca juga: Pelanggan KA Jarak Jauh yang Telah Vaksin Kedua Tak Perlu Screening Covid-19, Tapi Wajib Bermasker

Ia sendiri juga belum mendapatkan informasi adanya virus PMK yang masuk ke Kabupaten Madiun.

"Turun harganya sekitar Rp 2 juta per ekor sejak semingguan yang lalu, padahal sapi-sapinya sehat-sehat, tidak ada yang kena," kata Agus, Rabu (18/5/2022).

Selain penurunan harga, penjualan sapinya juga menurun. Padahal menjelang Hari Raya Idul Adha yang kurang dua bulan lagi, harga dan permintaan sapi biasanya naik.

"Kalau tahun lalu setidaknya 5 ekor sapi bisa terjual dalam sehari, tapi sekarang 1-2 ekor saja sudah bagus," lanjutnya.

Di tempat yang sama, seorang pedagang kambing, Parlan mengeluhkan hal serupa. Ia mengatakan saat ini calon pembeli sangat pilih-pilih jika akan membeli kambing.

"Harus benar-benar bagus, ada yang 'ciri' sedikit saja sudah tidak mau," ucap Parlan.

Menurut warga Kecamatan Pangkur, Ngawi tersebut pada momentum jelang Idul Adha seperti saat ini, harusnya ia panen. Permintaan dan harga kambing mulai naik perlahan-lahan.

"Tahun lalu ramai, sehari bisa 6-7 ekor terjual. Tapi sekarang sepi, sehari cuma 1-2 ekor terjual," jelas Parlan.

Begitu juga dengan harga kambing yang menurut Parlan juga anjlok mulai Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per ekor.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved