Berita Tuban
Jembatan Glendeng Penghubung Tuban-Bojonegoro Ditutup Total, Pilar Anjlok hingga Ketinggian Tak Rata
Jembatan Glendeng penghubung Tuban-Bojonegoro ditutup total, pilar anjlok hingga ketinggian tak rata. Pengendara diimbau cari jalur alternatif.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Jembatan Glendeng penghubung Tuban-Bojonegoro ditutup total pada Sabtu (21/5/2022).
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPR-PRKP) Kabupaten Tuban, mengatakan, jembatan ditutup dikarenakan konstruksi jembatan yang mulai memburuk.
"Menyatakan bahwa kondisi Jembatan Glendeng saat ini sudah tidak layak secara teknis dan membahayakan para penggunanya," kata Kepala Dinas PUPR-PRKP Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi saat dikonfirmasi, Jumat (20/5/2022).
Agung Supriyadi menjelaskan, penutupan jembatan adalah rekomendasi dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
Hal itu berdasarkan pengamatan dan kajian teknis lapangan dari dinas terkait.
Hasilnya ditemukan kondisi penurunan pilar jembatan lama dari arah Tuban, sekitar 30 cm.
Selain itu, pile cap, yang mana merupakan salah satu cara untuk mengikat pondasi sebelum didirikan pilar pada bagian atasnya, sudah tidak datar atau rata lagi.
Sehingga terdapat selisih beda tinggi antara ujung pilar arah Bojonegoro dan ujung pilar arah Tuban sekitar 25 cm, akibatnya terjadi kemiringan jembatan arah Tuban.
"Penutupan Jembatan Glendeng adalah rekomendasi PU Bina Marga Jawa Timur, ada temuan dari hasil pengamatan," ungkapnya.
Agung menambahkan, berdasarkan informasi, jembatan dibangun sekitar tahun 1990, baik dari Kabupaten Tuban maupun Bojonegoro tidak merasa memiliki aset jembatan tersebut.
Sehingga rencananya jembatan sepanjang sekitar 320 meter yang melintang di Sungai Bengawan Solo itu, akan diserahkan ke Pemprov Jawa Timur sebagai aset.
Dengan demikian, terkait perbaikan nantinya diharapkan akan menjadi kewenangan provinsi.
"Status Jembatan Glendeng tidak ada yang mengakui, akan kita serahkan ke provinsi sebagai aset. Kita juga sempat lakukan perbaikan senilai Rp 4,17 miliar dari APBD Tuban 2021," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, KBO Satlantas Polres Tuban, Iptu Sampir Santoso mengatakan, mulai Sabtu (21/5/2022), Jembatan Glendeng ditutup total bagi roda dua maupun empat, baik dari arah Tuban maupun Bojonegoro.
Sehingga kendaraan dari arah Tuban bisa melewati Soko, Parengan, Ponco hingga sampai Bojonegoro. Begitupun sebaliknya.
Disinggung alasan penutupan, perwira pertama itu menyebut, hal itu berdasarkan hasil rekomendasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PRKP) Kabupaten Tuban.
"Penutupan berdasarkan rekomendasi PUPR-PRKP, karena jembatan yang dari titik Tuban terus mengalami penurunan konstruksi. Dulu akhir Februari 30 cm, sekarang mungkin sudah lebih," pungkasnya.
Sekadar diketahui, jembatan penghubung Tuban-Bojonegoro itu mengalami keretakan konstruksi, pada awal November 2020.
Hal itu dikarenakan bagian penahan tanah jembatan sisi utara ambles akibat abrasi sungai di sekitar lokasi, hingga menyebabkan jembatan terputus.
Akibatnya, kendaraan roda dua dan roda empat pun tak bisa melintas hingga harus memutar ke jalur alternatif, jika ingin dari Tuban ke Bojonegoro atau sebaliknya.
Lalu setelah perbaikan selesai, jembatan dibuka pada Jumat (4/2/2022).
Jembatan Glendeng penghubung Tuban-Bojonegoro ditutup lagi pada Minggu (27/2/2022), setelah timbul keretakan pada konstruksi bawah jembatan.
Saat ini status jembatan masih dalam pemeliharaan oleh rekanan sampai Juli 2022.
Atas kerusakan tersebut, Pemkab Tuban menganggarkan perbaikan jembatan yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko, Tuban, itu, senilai Rp 4,17 miliar dari APBD 2021.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Tuban