Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Dua Wahana Kebun Binatang Surabaya Ditutup Sementara untuk Antisipasi PMK

Guna meminimalisir penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Manajemen Kebun Binatang Surabaya (KBS) menutup sementara dua wahana bagi para pengunjung.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Humas KBS Agus Supangkat, menunjukkan Wahana Tunggang Unta yang ditutup untuk meminimalisir penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Sabtu (28/5/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Upaya meminimalisir penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), manajemen Kebun Binatang Surabaya (KBS) menutup sementara dua wahana bagi para pengunjung. 

Humas KBS Agus Supangkat, menerangkan, pihaknya mengikuti surat edaran dari Dinas Peternakan Jawa Timur yang berkaitan dengan merebaknya PMK, menyerang satwa satwa ternak.

"Untuk mengantisipasi tetap menjaga kesehatan satwa KBS, per 6 Mei, kami menutup sementara Kegiatan Tunggang Satwa dan Feeding Time Satwa," kata Agus, ketika ditemui di lokasi, Sabtu (28/5/2022).

Menurutnya, selama hari kerja, Senin sampai Jumat, Program Feeding Time ditujukan kepada Satwa Rusa dan Unta. Kemudian kalau akhir pekan, ditambahkan juga satwa Buaya Muara dan Komodo.

"Wahana tersebut kami tutup sementara sambil menunggu perkembangan situasi di luar. Jadi tetap mengikuti regulasi ketentuan dari pemerintah," ujarnya.

Baca juga: Siapkan Wahana Baru, KBS Pastikan Bakal Bikin Pengunjung Terkesan, Tiketnya Cuma Segini

"Lalu wahana Tunggang Unta yang diadakan setiap Sabtu Minggu jam 10 sampai jam 14, juga kami tiadakan dulu," imbuhnya.

Dirinya juga menceritakan, Feeding Time Satwa adalah salah satu upaya yang dihadirkan kepada masyarakat yang terkadang memberikan pakan satwa saat berkunjung.

"Padahal bisa membahayakan dari kesehatan satwa yang ada, bisa salah makan, yang seharusnya makan rumput tapi dikasih makanan daging, serta porsi makan mereka bertambah dan terjadi obesitas," tuturnya.

Belum nanti, lanjut Agus, beresiko penularan penyakit hewan ke manusia atau sebaliknya. Maka dari itu, pihaknya lantas menciptakan Feeding Time. 

"Jadi pakan satwa kami sisihkan, yang biasanya dilakukan oleh penjaga, kami beri kesempatan pengunjung untuk memberikannya," terangnya.

"Yang jelas jenis pakannya sesuai dengan satwa yang ada, higienis, kesehatan terjaga, dan tidak mempengaruhi porsi," tuntasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved