Berita Lamongan
Kasus PMK di Lamongan Meluas di 20 Kecamatan, Ratusan Sapi dan Puluhan Kambing Terpapar
Tak terkendali, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak meluas hingga di 20 kecamatan di Lamongan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
ILUSTRASI - Petugas Surveilans Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta mengambil sampel air liur sapi milik Dari, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (18/5/2022).
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tak terkendali, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak meluas hingga di 20 kecamatan di Lamongan.
Bahkan PMK ini tidak hanya menyerang ratusan ekor sapi, puluhan ekor kambing di Lamongan juga mulai dijangkiti virus PMK.
Penyebaran wabah PMK dari hari ke hari semakin bertambah. Dari data yang ada menunjukkan, saat ini meluas hingga di 20 kecamatan.
Sementara jumlah ternak yang terjangkiti PMK telah mencapai lebih dari 800 ekor. Ke 20 kecamatan tersebut, di antaranya adalah Tikung, Kembangbahu, Sarirejo, Turi, Mantup, Ngimbang, Sugio, Lamongan, Modo, Paciran, Sambeng, Solokuro, Babat, Sukorame, Sukodadi, Kedungpring, Bluluk, Pucuk, Brondong dan Kalitengah.
"Di 20 kecamatan ini ada sebanyak 803 ekor sapi tertular PMK dari sebanyak 1.124 populasi sapi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Mohammad Wahyudi didampingi Kabag Prokopim, Arif Bachtiar kepada Surya.co.id (Tribunjatim Network), Jumat (3/6/2022).
Diungkapkan, dari 803 ekor sapi yang terjangkit PMK ini, ada sebanyak 574 ekor sapi yang masih sakit, sebanyak 10 ekor sapi mati, 44 ekor sapi dijual oleh peternaknya dan sebanyak 169 ekor sapi sudah dinyatakan sembuh atau terbebas dari PMK.
Baca juga: Kasus PMK di Sampang Meluas Hingga ke 14 Kecamatan, Peternak Diminta Tetap Telaten agar Sapi Sehat
"Kecamatan yang sapinya terbanyak terkena PMK adalah Kecamatan Tikung yang mencapai 283 ekor sapi dan Kecamatan Mantup sebanyak 127 ekor sapi," katanya.
Selain sapi, PMK pada hewan ternak di Lamongan juga menjangkiti puluhan ekor kambing milik warga yang ada di 4 Kecamatan di Lamongan.
PMK pada kambing terdapat di Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sugio dan Glagah. Dan dari total populasi sebanyak 49 ekor ternak kambing ada sebanyak 24 ekor kambing yang tertular PMK di 4 kecamatan ini.
Data sebanyak 24 ekor kambing yang tertular PMK ini berarti ada penambahan alias naik dibandingkan dengan data pada 25 Mei lalu yang saat itu hanya ada 18 ekor kambing di 3 kecamatan di Lamongan.
Di Kecamatan Tikung terdata seekor kambing tertular PMK, Kecamatan Kembangbahu 3 ekor, Kecamatan Glagah 6 ekor dan Kecamatan Sugio 14 ekor kambing.
"Dari puluhan kambing yang tertular PMK ini, semuanya masih dalam proses penyembuhan dan tidak ada yang ternak kambing yang mati," kata Wahyudi.
Sementara, merebaknya wabah PMK pada hewan ternak membuat pengusaha sapi merugi. Pasalnya, wabah membuat sapi yang telah dibeli dan dipelihara sebelum merebaknya PMK untuk dijual pada Idul Adha mendatang belum bisa dipastikan laku.
Padahal, peternak atau pengusaha sapi ini tetap harus menanggung biaya perawatan yang tidak sedikit hingga hari ini.
Sementara itu, hingga kini 2 pasar hewan di jalan raya Tikung dan Nguwok Babat masih ditutup.
Direktur Perumda Pasar Daerah Lamongan, Hartono mengaku belum tahu sampai kapan Pasar Hewan ditutup.
Pihaknya hanya menunggu lampu hijau dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Lamongan dan petunjuk dari Provinsi.
Pada dasarnya, kata Hartono, dua pasar hewan siap untuk dibuka kapanpun. Terkait kebersihan, penyemprotan disinfektan dan semua piranti, siap.