Berita Madura
Kasus PMK di Sampang Meluas Hingga ke 14 Kecamatan, Peternak Diminta Tetap Telaten agar Sapi Sehat
Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai menyerang hewan ternak sapi milik para peternak di Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (2/6/2022).
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/TONY Hermawan
ILUSTRASI - Suasanana perdagangan sapi di Pasar Patok Lumajang, Jumat (13/5).
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai menyerang hewan ternak sapi milik para peternak di Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (2/6/2022).
Bahkan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan dan KP) setempat, PMK sudah mewabah di 14 kecamatan di Kabupaten Sampang.
Akan tetapi hingga saat ini masih belum ada sapi milik peternak yang mati disebabkan virus tersebut.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disperta KP Sampang Hendra Gunawan mengatakan bahwa memang ditengah PMK mewabah di Sampang ada dua ekor sapi milik warga meninggal.
Akan tetapi, setelah diselidiki pemicu kematiannya bukan disebabkan oleh PMK melainkan penyakit lain.
"Kemarin yang saya datangi di Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, Sampang ternyata kematiannya karena tidak bisa melahirkan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (2/6/2022).
Menurutnya, secara teori PMK ini penyakit yang tidak membahayakan, artinya tidak sampai membunuh hewan ternak, namun penularannya sangat cepat.
Saat sapi terjangkit PMK akan mengalami gejala demam, bahkan menurunnya nafsu makam hingga sapi mengalami kondisi kurus.
Kendati demikian, kondisi tersebut dapat disembuhkan dan peluang sembuh cukup tinggi, dengan catatan pemilik harus telaten.
"Jadi jika sapi sudah menunjukkan tidak doyan makan, pemilik mau tidak mau harus menyuapi sapi itu agar umunya tetap bugar," terangnya.
Di sisi lain, sejauh ini Dispertan dan KP sudah melakukan survelen bersama TNI/Polri, sekaligus melakukan sosialisasi tentang mengantisipasi wabah PMK ini.
"Jika terdapat sapi yang sakit, kemudian pemiliknya mengalami keterbatasan tenaga ataupun bisaya disarankan melapor kepada kami," pungkasnya.