Berita Surabaya
Kesenian Ludruk Banyak Membawa Nostalgia, Disebut Punya Potensi Jadi Destinasi Wisata Lokal
Kesenian ludruk banyak membawa nostalgia, disebut punya potensi menjadi destinasi wisata lokal, namun masih harus mendapat dukungan banyak pihak.
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ludruk menjadi satu di antara kesenian khas Jawa Timur.
Untuk tetap melestarikan ludruk, Komunitas Ludruk Remaja atau Ludruk Marsudi Laras menggelar pementasan ludruk di Gedung Kesenian Cak Durasim Surabaya, Sabtu (4/6/2022) malam.
Banyak penonton yang merasa nostalgia dengan pertunjukan tersebut.
Bahkan beberapa dari para penonton ludruk mengaku terakhir melihat pentas ludruk sekitar 20 sampai 25 tahun yang lalu.
Menurut Kartuji (Mas Ji), seorang aktivis budaya mengungkapkan, penonton merasakan adanya kerinduan dan rasa penasaran dengan pentas ludruk yang pernah mereka tonton.
Baik dari konsep, penataan hingga pentas ludruk masa kini.
Pentas yang digelar oleh Ludruk Marsudi Laras ini membuktikan jika ludruk masih relevan dan bisa dikemas dalam situasi dan kondisi yang penuh digitalisasi modern seperti sekarang ini.
Ludruk bahkan diperankan dengan baik oleh para anak muda.
“Bahwa ludruk bisa dikemas dalam situasi dan kondisi seperti era digitalisasi, sekaligus anak muda yang memerankan ludruk dengan baik,” jelas Mas Ji yang juga pendiri Ruang Wong Alit ini, Senin (6/6/2022).
Pementasan ludruk tersebut juga tampak sudah modern, sebab sistem tiket masuk menggunakan sistem online.
Namun sayangnya, banyak calon penonton yang kesulitan dan tidak bisa masuk di area Gedung Cak Durasim sebab mereka tidak tahu sistem tiket online tersebut.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi penyelenggara dan juga khususnya untuk pemerintah kota terkait, atau pemerintah daerah, agar potensi kesenian lokal ini bisa dikelola,” jelasnya.
Dia menilai, ludruk bisa menjadi destinasi wisata lokal yang sangat menarik dan menjanjikan bagi wisata Indonesia.
Mas Ji melihat, potensi itu bisa terwujud jika beberapa komponen bisa bersinergi. Di antaranya adalah komunitas dan pelaku kesenian terus bisa menjaga semangat dan membuat karya yang relevan dengan situasi terkini dan up to date, sehingga banyak yang menantikan karyanya.