Berita Probolinggo
Isu Santet Muncul Lagi di Probolinggo, Kini Pasutri di Desa Gili Ketapang Diusir Warga, Api Berkobar
Isu santet masih berhembus di kalangan warga Kabupaten Probolinggo. Kali ini, isu itu mencuat di Desa Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Isu santet masih berhembus di kalangan warga Kabupaten Probolinggo. Kali ini, isu itu mencuat di Desa Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo.
Warga menuduh HY (31) memiliki ilmu santet. Kemarin, Rabu (8/6/2022) sekira pukul 19.30 WIB, ratusan orang meluruk rumah HY.
Bahkan, warga sempat membakar sampah dan sepeda ontel. Beruntung api tak menyambar rumah korban.
Kapolsek Sumberasih, Iptu Agus Santoso membenarkan pertistiwa itu.
Menurut informasi yang ia himpun, peristiwa bermula saat salah satu warga Gili Ketapang meninggal dunia, tiga bulan lalu.
Bersamaan, HY bilang kalau warga tersebut meninggal karena terkena santet.
"Atas dasar itulah, warga menuduh pasutri tersebut memiliki santet. Warga khawatir, kemudian mengusirnya. Namun tak dihiraukan oleh korban," katanya, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Dituduh Punya Ilmu Santet, Rumah Warga Probolinggo Ini Dibakar, Rupanya Tetangga Sakit TBC dan Liver
Barulah, kemarin Rabu, amarah warga memuncak dan mendatangi rumah HY.
Warga meminta HY dan keluarga angkat kaki dari desa. HY merupakan warga Desa Muneng Kidul, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Dia pindah ke Desa Gili Ketapang 16 bulan lalu bersama suaminya, HR (48). Di sana HR bekerja sebagai nelayan dan HY bekerja sebagai dukun pijat.
Tak menemui kesepatakan, warga menyiram bensin ke arah sampah dan sepeda angin di area belakang rumah pasutri tersebut lalu menyulutnya dengan korek. Api langsung berkobar.
Mengetahui hal tersebut, kepala desa setempat meminta para perangkat desa mendatangi lokasi untuk meredam emosi warga dan memadamkan api yang membakar sampah.
Baca juga: Gara-gara Heboh Isu Santet, Rumah Warga di Probolinggo Dilempari Batu dan Dibakar Massa yang Geram
HR dan HY dibawa ke tempat lebih aman, yakni dermaga.
Munir lanjut melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sumberasih.