Berita Surabaya
Entaskan Pengangguran, Kemensos Gandeng Karang Taruna Surabaya Beri Program Pemberdayaan Pemuda
Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan Karang Taruna Surabaya memberdayakan para pemuda di Kota Pahlawan. Lewat pembukaan usaha cuci mobil
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan Karang Taruna Surabaya memberdayakan para pemuda di Kota Pahlawan. Lewat pembukaan usaha cuci mobil, usaha ini nantinya akan merekrut banyak anak muda sebagai karyawan.
Bernama Gas Autowash, usaha cuci mobil ini berada di Jalan Pandegiling No. 194, Surabaya. Peresmian ini dipimpin Direktorat Jenderal (Dirjen) Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI, Edi Suharto dengan dihadiri Wali Kota Eri Cahyadi bersama Ketua Karang Taruna Surabaya, Fuad Bernardi.
Dirjen Edi menjelaskan gagasan proyek kerjasama antara Kemensos dengan Karang Taruna ini bukan kali pertama dilakukan di Surabaya.
Selama ini, Kemensos ikut mendukung sejumlah Karang Taruna di beberapa daerah di Indonesia lewat pengembangan berbagai unit usaha.
Mulai dari usaha perkebunan yang didukung dengan unit rumah makan, peternakan ayam dan lele secara bersamaan. Serta berbagai unit usaha lainnya.
”Salah satu tugas kami memang pemberdayaan kewirausahaan hingga karang taruna,” katanya.
Baca juga: Seniman Ludruk Cak Sapari Masuk RS, Pemkot Surabaya Pastikan Dapat Pelayanan Kesehatan Optimal
Berbagai bentuk dukungan diberikan Kemensos, mulai pelatihan kerja hingga intervensi lainnya.
”Misanya, Karang Taruna memiliki lahan. Maka, intervensi yang kami berikan akan sesuai dengan potensi dan inisiatif mereka,” kata Edi.
Pihaknya tak memungkiri, bahwa Karang Taruna menjadi salah satu motor penggerak yang bisa menjangkau kalangan pemuda, khususnya usia angkatan kerja.
”Kami memberikan apresiasi gagasan dari Karang Taruna Surabaya. Ini bisa menjadi role model bagi Karang Taruna di wilayah lain,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Karang Taruna Surabaya, Fuad Bernardi menjelaskan gagasan memilih usaha ini didasarkan pada tingginya animo masyarakat di Surabaya.
Baca juga: Kembangkan Potensi Kampung, Karang Taruna Surabaya Gelar Lomba Vlog, Berhadiah Total Jutaan Rupiah
”Angka angkatan kerja di Surabaya yang belum mendapat pekerjaan di Surabaya cukup besar. Mayoritas dari mereka adalah anak muda,” katanya.
Gejala ini juga terlihat dengan banyaknya pelamar kerja di tiap pembukaan lowongan pekerjaan. ”Sehingga, kami berharap usaha ini bisa menyerap lebih banyak Angkatan kerja,” tandasnya.
Selain keterampilan dan peralatan yang lebih mudah dijangkau, usaha ini diyakini juga mudah dikembangkan. Rencananya, pihaknya ke depan akan mengembangkan tempat ini sebagai tempat service mobil.
”Sehingga, akan lebih banyak teman-teman pemuda yang bisa bergabung di usaha ini. Ini menjadi komitmen Karang Taruna Surabaya untuk mendukung pengentasan pengangguran di Surabaya,” kata putra Menteri Sosial Tri Rismaharini ini.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang ikut dalam acara ini pun mengapresiasi program tersebut.
Tak hanya Kemensos, Mas Eri menyebut Pemkot Surabaya juga telah berkolaborasi dengan Karang Taruna dalam pembentukan Kampung Jahit yang melibatkan sekitar 80 UMKM jahit
Cak Eri berharap kolaborasi yang lebih jauh dengan Karang Taruna Surabaya. Di antaranya dengan membantu pendataan warga yang belum memiliki pekerjaan di masing-masing RT.
Selanjutnya, pendampingan usaha hingga pemanfaatan aset Pemkot untuk unit usaha. Misalnya, penggunaan lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) sebagai tempat usaha perikanan dan peternakan.
"Aset ini bisa digunakan sebagai lokasi untuk cuci mobil seperti ini , misalnya. Juga, usaha mesin jahit itu juga bisa," ujar Mas Eri.
Dengan memberdayakan pemuda, maka masyarakat bisa mandiri. Taraf ekonomi pun meningkat. "Jangan hanya berharap dengan bantuan, jadi harus bisa memanfaatkan bantuan modal itu,” katanya.
Sehingga, dengan mengetahui jumlah pasti pengangguran di masing-masing RW, maka akan sekaligus mengetahui intervensi yang akan diberikan.
”Hari ini datanya masih belum jelas, maka dari itu kita ingin Karang Taruna ini bergerak," tegasnya.
Untuk diketahui, angka pengangguran di Surabaya masih cukup tinggi. Pandemi Covid-19 dinilai sebagai penyebab angka pengangguran di Ibukota Jawa Timur ini belum menurun signifikan.
Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2021 masih sebesar 9,68. Sekalipun tinggi, angka ini turun 0,11 dari 2020 yang mencapai 9,79 persen.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/saat-meresmikan-cuci-mobil-dan-motor-gerakan-arek-suroboyo-gas.jpg)