Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

BSCMU.com, Aplikasi Cerdas Bikin Warga Medokan Ayu di Surabaya Bisa Pantau Omzet Sampah Sendiri

Inovasi digital kini hadir di tengah warga Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut di Surabaya. 

Penulis: Sudarma Adi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/SUDARMA ADI
APLIKASI SAMPAH - Melalui aplikasi BSCMU.com, warga kini bisa mengetahui secara langsung berapa omzet atau nilai ekonomi dari sampah yang telah mereka kumpulkan di Bank Sampah Cinta Medokan Ayu (BSCMU). 

Ringkasan Berita:
  • Inovasi: Aplikasi digital BSCMU.com untuk Bank Sampah.
  • Lokasi: Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Inovasi digital kini hadir di tengah warga Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut di Surabaya

Melalui aplikasi BSCMU.com, warga kini bisa mengetahui secara langsung berapa omzet atau nilai ekonomi dari sampah yang telah mereka kumpulkan di Bank Sampah Cinta Medokan Ayu (BSCMU).

Langkah ini menjadi terobosan baru dalam dunia pengelolaan sampah berbasis digital. 

Aplikasi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Komunitas Bank Sampah Medokan Ayu dan tim dosen Fakultas Teknik dan Desain Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya, yang terdiri dari Hariadi Yutanto, S.Kom., M.Kom., Gaguk Suprianto, S.Pd., M.T., dan Laqma Dica Fitrani, S.Kom., M.MT.

Baca juga: Pemkot Surabaya Kucurkan Rp 71 Miliar untuk Beasiswa Pemuda Tangguh demi Wujudkan Mimpi Anak Bangsa

Transparansi Real Time dan Rekening Digital Sampah

Ketua tim pengembang, Hariadi Yutanto, menjelaskan bahwa BSCMU.com tidak hanya mencatat transaksi sampah, tetapi juga menampilkan data secara transparan dan real time tentang omzet atau saldo yang berhasil dikumpulkan oleh setiap nasabah bank sampah.

“Selama ini banyak warga yang rajin menyetorkan sampah, tapi tidak tahu seberapa besar nilai yang sudah mereka hasilkan. Melalui sistem digital ini, setiap nasabah bisa langsung memantau jumlah sampah yang dikonversi menjadi nilai uang,” jelas Hariadi.

Dalam aplikasi tersebut, setiap warga yang terdaftar memiliki akun pribadi layaknya rekening tabungan. Hasil pengumpulan sampah otomatis tercatat dalam bentuk saldo digital yang dapat diakses kapan saja. Bahkan, sistem ini memungkinkan warga mengetahui tren peningkatan atau penurunan omzet dari waktu ke waktu.

Selain fitur pencatatan dan pelaporan, BSCMU.com juga dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu pengelola memberikan informasi cepat seputar data nasabah, jumlah setoran, dan peringkat kelompok bank sampah dengan omzet tertinggi.

“AI di dalam aplikasi ini berfungsi seperti asisten virtual. Pengelola tinggal mengetik pertanyaan seperti ‘siapa pengumpul terbanyak bulan ini?’ atau ‘berapa omzet total minggu ini?’, dan sistem akan menampilkan jawabannya secara otomatis,” tambah Hariadi.

Fitur unggulan lain adalah mini e-money, yang memungkinkan saldo hasil tabungan sampah digunakan untuk transaksi internal, seperti pembelian kebutuhan rumah tangga di lingkungan komunitas. Dengan begitu, warga tidak hanya menabung sampah, tetapi juga merasakan manfaat ekonomi langsung.

Pembina Komunitas Pahlawan Lingkungan Medokan Ayu, Nanang Andi, menilai aplikasi ini membuat warga semakin semangat menabung sampah karena bisa memantau hasilnya sendiri.

“Kalau dulu mereka hanya tahu beratnya saja, sekarang bisa tahu nilainya dalam bentuk uang. Ini membuat warga lebih termotivasi dan merasa hasil kerja mereka dihargai,” ujarnya.

Sementara Ketua LPMK Medokan Ayu, Rudy Judianto, menyebut inovasi ini sebagai langkah maju menuju masyarakat cerdas lingkungan.

Baca juga: IKA ITS Kolaborasi dengan Pemkot Surabaya Bentuk Tim Cek Kekuatan Bangunan 117 Ponpes

“Selama ini kegiatan bank sampah sering dianggap hanya kegiatan sosial, tapi dengan sistem seperti ini warga jadi sadar bahwa sampah bisa punya nilai ekonomi nyata. Ini bukti bahwa teknologi bisa membawa perubahan positif di tingkat kampung,” tegasnya.

Melalui digitalisasi ini, Bank Sampah Cinta Medokan Ayu membuktikan bahwa inovasi tidak harus datang dari kota besar atau industri besar. Dari kampung Medokan Ayu, Surabaya, lahir sebuah sistem pintar yang mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah, bukan lagi sekadar limbah, tetapi aset bernilai yang bisa dikelola, dipantau, dan menghasilkan omzet secara transparan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved