Kasus Judi Online di Jatim
Kisah Pahit Eks Pecandu Judi Online, Hancur Kehilangan Rp800 Juta, Kini Jadi Aktivis Anti Judi
“Saya mengenal judi online (judol) sejak SMA. Awalnya cuma coba-coba, tapi akhirnya semua hancur,” ujar Erwin Erlani
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Sudarma Adi
Ringkasan Berita:
- Saksi Utama: Erwin Erlani (26), eks pecandu judol, kini aktivis gerakan "Judi Pasti Rugi".
- Total Kerugian: Mencapai sekitar Rp800 juta (menjual aset hingga menggadaikan sertifikat rumah).
- Penyebab Kecanduan: Berawal dari kemenangan pertama saat SMA (2017) dan diperparah lingkungan kuliah.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – “Saya mengenal judi online (judol) sejak SMA. Awalnya cuma coba-coba, tapi akhirnya semua hancur,” ujar Erwin Erlani, dengan suara tenang kepada Tribun Jatim dan Harian Surya melalui telepon, Jumat (7/11/2025) malam.
Ya, Erwin adalah saksi hidup dari bahaya judi online. Ia pernah kehilangan segalanya akibat permainan digital yang kini menjebak jutaan anak muda di Indonesia.
Kini, pria asal Sumbawa berusia 26 tahun itu justru menjadi aktivis dalam kampanye nasional “Judi Pasti Rugi”, yang gencar mengedukasi masyarakat akan bahaya candu judi daring. Namun, jalan menuju titik balik itu tidaklah mudah.
Baca juga: Bolehkah Istri Menceraikan Suami karena Judi Online? ini Penjelasan Hukumnya dalam Islam
Awal Mula: Dari Rasa Penasaran Jadi Kecanduan
Erwin mengenal judi online pada 2017 saat duduk di bangku SMA kelas dua.
Perkenalannya bermula dari teman sebaya yang memperkenalkan istilah “deposit” dan menjanjikan keuntungan besar hanya dengan bermain melalui ponsel.
“Percobaan pertama langsung menang. Sebagai anak SMA, dapat Rp2,5 juta waktu itu rasanya luar biasa,” kenangnya.
Namun kemenangan pertama justru menjadi awal kejatuhannya. Ia mulai melakukan deposit demi deposit.
“Habis semua uangnya, tapi saya tetap kejar. Selalu berpikir bakal balik modal, padahal enggak pernah,” tuturnya.
Kebiasaan itu terbawa hingga masa kuliah pada 2019. Lingkungan baru justru memperburuk keadaan.
“Teman-teman kuliah banyak yang juga main. Dari situ saya kenal berbagai jenis slot: Zeus, Bonanza, Sweet Bonanza — semuanya bikin candu,” ujarnya.
Kecanduannya mencapai titik terendah saat ia mulai menjual barang-barang pribadi menutup kekalahan.
“Laptop, HP, motor. Bahkan, saya sempat bawa sertifikat rumah untuk digadaikan ke rentenir demi melunasi utang. Pokoknya total selama saya jadi pecandu itu sampai 800 juta,” ceritanya lirih.
Erwin juga mengatakan, dirinya sempat kerja di pertambangan.
Namun, selama dua tahun bekerja di perusahaan tambang dengan gaji lebih dari Rp9 juta per bulan, tak sepeser pun berhasil ia tabung.
Erwin Erlani
judi online
Judi Pasti Rugi
permainan digital
kecanduan
Surabaya
eksklusif
Multiangle
meaningful
| Rincian Aliran Dana yang Diduga Diterima Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Total Rp 2,6 Miliar |
|
|---|
| Komika Musdalifah Pulang Kampung Imbas Rumah Orangtua Dilelang Bank, Tabiat Paman Utang Rp 200 Juta |
|
|---|
| Takut Didepak dari Jabatan Direktur RSUD, Kasus Suap Bupati Sugiri Sancoko, KPK Sita Rp 500 Juta |
|
|---|
| Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Suap Jabatan dan Gratifikasi |
|
|---|
| JATIM TERPOPULER: Sosok 6 Orang yang Bersama Sugiri ke KPK - Sosok Pemberi Cek Rp 3 M Mbah Tarman |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.